Tel Aviv, MINA – Media pro-Turki memberitakan kesepakatan ‘rahasia’ Israel-Kurdi tentang rencana 200.000 orang Yahudi yang disiapkan untuk menetap di negara baru Kurdi.
Al-Monitor pada Rabu (13/9) menyebutkan, hal itu muncul setelah PM Israel Benjamin Netanyahu mendukung kemerdekaan Kurdi.
Laporan tersebut menyebutkan, rencananya kesepakatan itu akan dilakukan oleh Presiden Pemerintah Otonom Kurdi di Irak, Massoud Barzani, setelah referendum 25 September.
Sementara Turki dan negara-negara Timur Tengah lainnya dengan keras mencegah kemerdekaan Kurdi.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Netanyahu menyatakan dukungannya pekan ini atas “upaya sah orang-orang Kurdi untuk mencapai negara mereka sendiri,” media Israel Haaretz melaporkan.
Sebelumnya, mantan Wakil Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel, Mayjen Yair Golan berbicara di sebuah acara di Washington, mengatakan bahwa PKK Kurdi dalam pandangan pribadinya, adalah “bukan organisasi teroris.”
Padahal PKK selama ini dituding oleh Amerika Serikat sebagai organisasi teroris.
Awal pekan ini, parlemen Irak menyetujui langkah-langkah perdana menteri untuk mempertahankan persatuan Irak dalam kasus pemungutan suara.
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Presiden Iran Rohani menyebut situasi tersebut “tidak dapat diterima,” dengan mengatakan bahwa “perubahan geografis dan pembagian tidak sesuai dengan kepentingan negara-negara di kawasan ini.” (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan