Liga Arab Kutuk Pengakuan Australia, Bahrain Membela

Kairo, MINA – Di saat dan pada Sabtu (15/12) mengutuk pengakuan atas Barat sebagai ibu kota Israel, langkah agak mengejutkan ditunjukkan oleh , salah satu negara Arab.

Bahrain justru menentang pernyataan Liga Arab dan membela keputusan Australia.

Liga Arab dalam sebuah pernyataan mengatakan, “sangat mengutuk” langkah Australia yang disebutnya “tidak bertanggungjawab dan bias” serta “bertentangan dengan hukum internasional.”

Menurut Liga Arab, keputusan Perdana Menteri Australia Scott Morrison hanya akan “mendorong pendudukan Israel untuk melanjutkan agresi, arogansi, permukiman dan menyimpang dari resolusi internasional.”

Baca Juga:  Ismail Haniya: Tidak Ada Satu pun Rumah Di Gaza Kecuali Ada Syuhadanya

Langkah itu dinilai pula bisa memiliki konsekuensi serius bagi hubungan Arab-Australia, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.

Namun, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa menilai pernyataan Liga Arab tidak bertanggung jawab.

“Ini adalahpernyataan yang tidak bertanggungjawab. Posisi Australia tidak menghambat tuntutan sah dari Palestina,” katanya di Twitter.

Menurut Khalid bin Ahmed, pengakuan Australia tidak menghalangi Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

“Itu juga tidak bertentangan dengan Inisiatif Perdamaian Arab,” katanya membela pernyataan Morrison.

Baca Juga:  Freedom Flotilla Siapkan Armada Tambahan untuk Kembali Berlayar Tembus Blokade Gaza

Israel dan Bahrain tidak memiliki hubungan diplomatik, tetapi dikatakan memiliki hubungan secara rahasia yang kuat. Kedua negara sama-sama melihat Iran sebagai ancaman strategis.

Awal bulan ini, Khalid bin Ahmed juga men-tweet dukungan terhadap operasi Israel untuk mengekspos dan menghancurkan terowongan lintas batas Hizbullah Lebanon.

Pada bulan Mei ia juga mengatakan bahwa negara Yahudi itu memiliki hak untuk membela diri.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Australia secara resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Baca Juga:  Ismail Haniya Ucapkan Terimakasih Atas Rencana Pembangunan RS Ibu dan Anak di Gaza

Namun Morrison mengatakan, perpindahan kedutaan besar dari Tel Aviv tidak akan terjadi sampai penyelesaian damai Palestina-Israel tercapai. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.