Ketua Menteri Benggala Barat: Mengapa Warga India Harus Menderita karena “Dosa” BJP?

Sebuah kendaraan dibakar massa Muslim di Howrah, Negara Bagian Benggala Barat, India pada hari Jumat, 10 Juni 2022. (PTI)

Kolkata, MINA – Ketua Menteri Negara Bagian Benggala Barat, India, Mamata Banerjee pada Sabtu (11/6) mengatakan, beberapa partai politik ingin menghasut kerusuhan. Ia bertanya, mengapa warga harus menderita karena “dosa” Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa.

Komentarnya muncul setelah protes kekerasan berlanjut di distrik Howrah melawan pernyataan dua juru bicara BJP yang menghina Nabi Muhammad (SAW), Dhaka Tribune melaporkan.

“Insiden kekerasan telah terjadi di Howrah selama dua hari sekarang,” tulis Ketua Menteri di Twitter. “Ada beberapa partai politik di balik ini dan mereka ingin memicu kerusuhan. Tapi ini tidak akan ditoleransi dan tindakan tegas akan diambil terhadap mereka semua. BJP akan berdosa, rakyat jelata akan menderita.”

BJP menghadapi reaksi keras dari Muslim di India dan luar negeri, termasuk sejumlah negara Teluk, setelah Juru Bicara BJP Nupur Sharma membuat pernyataan tentang Nabi Muhammad dalam debat di saluran televisi Times Now pada 26 Mei.

Naveen Jindal, yang merupakan kepala media unit BJP di Delhi, juga mengunggah tweet pada 1 Juni tentang Nabi (SAW), yang kemudian dia hapus.

Pada tanggal 5 Juni, BJP memecat Sharma dan mengusir Jindal setelah ada kemarahan diplomatik.

Protes telah berlanjut di Howrah sejak Kamis (9/6). Demonstrasi juga diadakan terhadap para pemimpin BJP di beberapa bagian negara itu pada hari Jumat.

Di Howrah, para pengunjuk rasa membakar beberapa kios dan kendaraan, termasuk milik polisi. Di wilayah Uleberia dan Panchla di distrik tersebut, kantor partai BJP setempat juga diduga dibakar oleh para pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa juga memblokir jalan dan rel kereta api, yang menyebabkan kemacetan panjang dan pembatalan beberapa kereta lokal dan ekspres.

Layanan internet telah ditangguhkan di seluruh distrik hingga Senin (13/6) untuk mengendalikan kerusuhan. Pasal 144 KUHAP, yang melarang berkumpul lebih dari empat orang, berlaku di beberapa daerah seperti Uluberia, Panchla dan Domjur hingga 15 Juni, lapor PTI.

Layanan internet juga telah ditangguhkan di daerah Beldanga Murshidabad hingga pukul 6 pagi pada hari Selasa (14/6) untuk mengurangi penyebaran desas-desus.

Bentrokan baru pecah antara polisi dan para pengunjuk rasa di Panchla Bazaar Howrah pada hari Sabtu. Polisi melemparkan peluru gas air mata untuk membubarkan orang-orang yang melempari mereka dengan batu, lapor ANI.

Di ibu kota Negara Bagian Jharkhand, Ranchi, dua orang tewas saat protes meletus setelah shalat Jumat. Di Uttar Pradesh, total 227 orang telah ditangkap dari berbagai distrik oleh polisi sehubungan dengan demonstrasi tersebut. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.