SULTAN BANTEN SERUKAN PERSATUAN UMAT ISLAM

Sultan Banten Sultan Syarif Muhammad Ash Shaffiuddin (kanan) menerima Jurnal MINA yang diberikan Pemred MINA Ismet Rauf, 8 Maret 2015. (Foto: Rana/MINA)
Sultan Banten Sultan Syarif Muhammad Ash Shaffiuddin (kanan) menerima Jurnal MINA yang diberikan Pemred MINA Ismet Rauf, 8 Maret 2015. (Foto: Rana/MINA)

Banten, 17 Jumadil Awwal 1436/8 Maret 2015 (MINA) – Sultan Banten ke 18, Sultan Syarif Muhammad Ash Shafiuddin (Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja) menyerukan persatuan dan menghindari timbulnya perpecahan di tengah umat Islam di wilayah Banten.

“Kami sangat mendukung adanya media yang menyebarkan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin,” kata Sultan Syarif Muhammad Ash Shafiuddin pada wartawan Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kediamannya Komplek Ponpes Al-Furqon Cilegon Banten, Ahad (8/3).

Baca Juga:  Ketua PWI DKI Jakarta Siapkan Pakta Integritas Kepengurusan 2023-2029

Ia juga menyatakan perlunya diungkapkan kembali sejarah Banten sebagai daerah yang sampai disebut sebagai “Serambi Mekkah” karena maju dan besarnya pengaruh Kesultanan Banten dalam kejayaan Islam, serta mengingatkan seluruh fihak bahwa Banten adalah salah satu basis utama perjuangan kemerdekaan RI yang tak pernah dijajah Belanda.

Sultan Syarif Muhammad Ash Shafiuddin merupakan pewaris tahta Kesultanan Banten ke-18, ia sebelumnya menyandang nama Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soeraatmadja.

Sultan Syarif Muhammad Ash Shafiuddin baru menerima mandat dari ulama nusantara dan dunia di Kediaman Ketua Umum Majlis Amanah Sultan Kanoman Cirebon KH. Tb. Fathul Adzim Chotib di Komplek Masjid Agung Banten Lama, 3 Februari 2014 lalu.

Penyerahan mandat itu dihadiri pimpinan umum Forum Kerukunan Ulama Nusantara (F-KUN) Syeikh Rohimuddin Nawawi Al-Bantani, Ulama Turki Syeikh Syarif Muhammad Fadhil Al-Jailani Al-Husaini at-Turk yang juga cucu keturunan langsung ke-23 dari Syeikh Abdul Qodir Jaelani. Syeikh Abdul Aziz Ibn. Abden Al-Husaini dari Suriah dan sejumlah ulama besar dari Malaysia dan Pattani Thailand.

Baca Juga:  Banjir di Kabupaten Malinau Kaltara, 80 KK Terdampak

Setelah mendapatkan mandat dari ulama nusantara dan dunia, Sultan mengharapkan dapat berkontribusi untuk mengembalikan kebangkitan peradaban Islam dengan membangun masyarakat berakhlak dan berakidah di wilayahnya.

Sultan Syarif Muhammad Ash Shafiuddin menyatakan, berbagai visi dan program yang harus dijalankan untuk kemajuan wilayah Banten yang sejak lama dikenal sebagai kawasan yang agamais dengan masyarakat berakhlak.

Salah satu program utama yang akan dijalankannya adalah perbaikan akidah di masyarakat. Mengajak masyarakat berzikir untuk selalu merenung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dia berupaya mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang mengedepankan nilai-nilai luhur dan budi pekerti sekaligus kultur nilai-nilai Islami, yang sebelumnya sempat tertanam kuat saat Banten menjadi sebuah kesultanan besar.

Baca Juga:  Kewajiban Sertifikasi Halal Produk UMK Ditunda Jadi 18 Oktober 2026

Sultan Syarif juga berupaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya melalui program wisata religi, mengingat potensi budaya dengan kearifan lokal Banten yang tidak dimiliki wilayah lainnya di luar Banten.

Hal itu terkait dengan masih berdirinya Masjid Agung Banten  yang masih menjadi tujuan wisata religi bagi banyak masyarakat Muslim dalam negeri.

Pihaknya juga sangat peduli dengan sejumlah isu sosial yang tumbuh di masyarakat.(L/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Comments: 0