Aktivis Yerusalem Serukan Warga Datang ke Al-Aqsa untuk Patahkan Pembatasan

Beberapa jamaah muslim Palestina sedang melaksanakan Shalat di Kompleks Masjid Al-Aqsa di tengah pembatasan besar oleh otoritas pendudukan zionis Israel. (Photo: Al-Qastal)

Yerusalem, MINA – Aktivis dan gerakan warga Yerusalem, Sejuta Al-Aqsa telah menyerukan seluruh warga Palestina melakukan perjalanan ke Masjidil Al-Aqsa, besok, Jumat (12/1) dan berjaga di dalamnya, di gerbang-gerbangnya sampai pengepungan dihentikan.

Seruan dari Yerusalem dan warga Palestina menekankan perlunya mobilisasi berkelanjutan dan pelaksanaan konvoi Al-Aqsa ke Rabat untuk mematahkan pengepungan yang diberlakukan terhadap Masjid Al-Aqsa selama 13 minggu berturut-turut. Palestine Information Center (PIC) melaporkan, Kamis (11/1).

Aktivis Palestina di wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 mengumumkan pengiriman konvoi penjaga (warga) ke Masjid Al-Aqsa, untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi, berkumpul di alun-alun Al-Aqsa, dan untuk mematahkan pengepungan yang diberlakukan terhadap Masjid Al-Aqsa, meskipun ada ancaman dan penangkapan dari pendudukan terhadap para aktivis.

Aktivis di wilayah pendudukan Palestina juga mengumumkan pengaktifan kembali konvoi penjaga dan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa di seluruh kota-kota Palestina yang diduduki, serta pengoperasian bus pada hari Jumat dan Sabtu untuk pergi ke masjid guna mematahkan pengepungan yang dilakukan oleh pendudukan, terlepas dari semua ancaman yang mereka hadapi dari pendudukan.

Seruan tersebut menekankan perlunya untuk menantang pendudukan dan menghentikan pengepungan yang telah dilakukan terhadap Al-Aqsa selama lebih dari 3 bulan, dan terus menerus menghalangi akses jamaah ke masjid.

Tahun 2023 merupakan tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Yerusalem dan masjid-masjidnya, terutama setelah terjadinya perang Badai Al-Aqsa sebagai pembalasan, karena pendudukan yang terus berlanjut sejak 7 Oktober lalu memberlakukan pembatasan ketat pada pintu-pintu masjid, sehingga mengurangi jumlah orang yang masuk ke dalam masjid.

Pada tahun ini, terjadi penyerangan besar-besaran pada 10 hari raya dan acara keagamaan Yahudi dan acara-acara marjinal lainnya, yang paling masif terjadi pada hari raya Ibrani Sukkot, sementara polisi pendudukan mampu menerapkan pembagian waktu dan mencegah jamaah Palestina dalam beberapa bulan terakhir memasuki Al -Aqsa bertepatan dengan penyerangan. (T/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.