Amalan Wanita Haidh Atau Nifas pada Bulan Ramadhan

Oleh : Shobariyyah Jamilah, Wartawati Miraj Islamic News Agency (MINA)

Bulan Ramadhan bulan seribu bulan penuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia. Seperti kita ketahui amalan utama pada bulan Ramadhan ialah berpuasa. Namun sebagai kaum wanita tentu ada kalanya dalam sebulan mendapat masa haid, sehingga tidal berpuasa.

Memang bahwa muslimah yang sedang kedatangan haid atau nifas pada bulan ramadhan dilarang  melaksanakan puasa, shalat, membaca Al-Quran (ada yang membolehkan), Thowaf, dan I’tikaf di Masjid.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda, yang artinya : “Dari Abu Sa’id Al Khudriy Radhiyallahu Anhu “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Bukankah Wanita itu jika sedang haidh dia tidak shalat dan tidak shaum/berpuasa? Itulah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari).

Meskipun tidak diperbolehkan puasa dan shalat, namun bagi muslimah yang sedang haid tidak usah khawatir dan bersedih kehilangan momen mendapat pahala berlipat ganda pada bulan puasa ini. Karena masih banyak amalan ibadah mulia lainnya yang dapat dilaksanakan untuk mendapat ridho Allah dan pahala yang berlimpah berlipat ganda.

Hal itu dikarenakan haid adalah perkara yang sudah menjadi ketetapan Allah bagi para wanita. Meskipun wanita sedang haid/nifas di bulan Ramadhan, dia masih tetap bisa melakukan amal shalih yang lain selain berpuasa.

Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam pernah menghibur ‘Aisyah yang sedih karena  keburu datang bulan padahal belum sempat menjalankan Manasik Haji. Beliau menjelaskan bahwa haid adalah perkara yang sudah ditetapkan Allah lalu beliau merekomendasikan amal shalih lain yang masih bisa dilakukan ‘Aisyah meskipun sedang haid. Bukhari meriwayatkan;

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا وَحَاضَتْ بِسَرِفَ قَبْلَ أَنْ تَدْخُلَ مَكَّةَ وَهِيَ تَبْكِي فَقَالَ مَا لَكِ أَنَفِسْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاقْضِي مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ

dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menemuinya ketika berada di Sarif sebelum masuk ke Makkah, beliau mendapatinya sedang menangis karena datang bulan, lalu beliau bertanya: “Kenapa, apakah kamu sedang haidh?” ‘Aisyah menjawab; “Ya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya hal ini telah di tetapkan Allah atas wanita-wanita anak Adam, lakukanlah apa yang biasa di kerjakan dalam berhaji, namun kamu jangan thawaf di Ka’bah.” (H.R.Bukhari)

Ini dia beberapa amalan yang dapat dilakukan, yaitu melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak ibadah sunnah lainnya yang dianjurkan yang dapat dilakukan di antaranya yaitu:

  1. Tetap bangun di dini hari, layaknya orang sahur seperti biasa

Bahwa membantu anggota keluarga dalam mempersiapkan makan sahur, adalah sebuah amal kebaikan. Di samping itu, kita juga bisa tetap panjatkan doa di waktu-waktu makbul, termasuk saat sahur (sebab masih masuk 1/3 malam). Meskipun tidak shaum, tidak ada salahnya bila kita turut makan sahur, anggap saja sarapan di awal waktu.

Rasulullah Saw. bersabda, “Makan sahurlah kalian. Sesungguhnya pada makan sahur tersebut terdapat keberkahan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

  1. Perbanyak amal shalih

Lebih utama lagi jika yang dilayani adalah orang yang berpuasa, karena melayani orang yang berpuasa dan meringankan pekerjaan/kesusahan mereka bisa membuat yang melayani mendapatkan ganjaran sebagaimana orang yang berpuasa.

Sudah menjadi kewajiban seorang wanita atau istri menyiapkan makan sahur dan berbuka untuk keluarga , berbelanja untuk kebutuhan makan, mengasuh anak, membersihkan rumah, mencucui, menyetrika dan sebagaianya. Jika  Semua hal tersebut jika dilakukan karena Allah tidak akan sia-sia karena, amal shalih yang ia kerjakan akan mendapatkan pahala yang setara dengan yang berpuasa jika dia melakukan khidmat (membantu) kepada orang yang berpuasa.

 3. Perbanyak istighfar dan sedekah

Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)

Secara khusus Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam merekomendasikan wanita agar memperbanyak istighfar dan shodaqoh karena beliau diperlihatkan bahwa wanita adalah penghuni neraka yang paling banyak.Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (H.R. Tirmidzi)

4. Perbanyak dzikir dan wirid (termasuk bershalawat)

Ada dari kita yang meyakini bahwa membaca Al-Quran saat haid adalah diperbolehkan. Jadi, bagi yang mengambil keyakinan ini, tetaplah bertilawah. Bila yang meyakini pendapat lain (tidak memperbolehkan tilawah saat haid), maka kita lakukan saja murajaah, membaca terjemah, atau mendengarkan murotal. Tetap berdzikir al-matsurat, tetap memanjatkan doa, membaca tasbih-tahmid-takbir, bershalawat serta memperbanyak istighfar.

5. Membaca buku-buku bermanfaat, mendatangi taklim, majelis ilmu atau sekadar mendengarkan ceramah dari berbagai media

Mencari ilmu termasuk amal shalih yang bisa dilakukan wanita haid di bulan Ramadhan baik dilakukan dengan mendatangi majelis ilmu maupun mempelajari isi buku.

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu, Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (H.R. Muslim)

6. Memberi makan orang yang berbuka puasa

Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka orang lain akan mendapatkan pahala seperti apa yang didapatkan oleh orang yang diberi makanan tersebut, tidak berkurang dari pahalanya sedikit pun.” (H.R. Tirmidzi)

7. Tetap melatih kebersihan hati, dan menjaga akhlak baik

Rasulullah Saw. bersabda, “Bertakwalah di manapun kalian berada dan berbuatlah kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapus keburukan; perlakukanlah orang-orang dengan ahlak baik.” (H.R Ahmad)

8.Tetap saling menasihati dalam kebaikan, misalnya saling berbagi tausyiah. (Q.S Al-Ashr: 3)

9. Menjauhi Larangan Agama

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda , yang artinya: “Barangsiapa Tidak meninggalkan perkataan dusta dan ghibah maka tiada artinya di sisi ALLAH baginya shaum/puasa dari makan dan minum” (HR Bukhari).

Muslimah yang bijak tentunya berupaya memanfaatkan setiap detik ketika bulan Ramadhan walaupun ketika sedang haid, dan terhalang menunaikan shaum masih mendapat pahala yaitu dengan berusaha menjauhi segala yang dilarang oleh Agama,dan berusaha menjaga lisan dengan tidak mengunjing dan selalu berusaha berkata-kata yang manfaat.

10. Menghormati orang yang berpuasa

Walaupun seorang wanita tersebut tidak puasa maka wajib baginya menghormati atau menghargai orang yang berpuasa, jangan makan atau minum di tempat umum di depan orang yang sedang berpuasa, sebaiknya makan dengan bersembunyi.

Demikian beberapa hal yang bisa seorang wanita lakukan jika mendapatkan siklus haid atau nifas di bulan Ramadhan. Ingat, jangan pernah bersedih, menyesali diri, dan sebagainya. Sebab semua terjadi berdasarkan kehendak Allah. Walaupun wanita yang sedang haidh tidak melakukan puasa, sholat dan itikaf tapi masih bisa mengerjakan amalan baik yang lainnya. (T/R13/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)