Hong Kong, MINA – Bentrokan pecah antara polisi dengan pengunjuk rasa prodemokrasi di bandara internasional Hong Kong setelah penerbangan terganggu untuk hari kedua di tengah krisis politik yang semakin buruk di kota pusat keuangan itu.
Aksi damai ribuan demonstran sebagian besar berlangsung pada hari Selasa (13/8), demikian Al Jazeera melaporkan.
Kelompok pemrotes berpakaian hitam menghalangi terminal utama, sebagian berteriak, bernyanyi dan melambaikan spanduk.
Aksi damai berubah menjadi kekerasan di malam hari ketika polisi anti huru hara menembakkan semprotan merica dan menggunakan tongkat setelah demonstran menangkap seorang pria yang mereka tuding sebagai agen Cina daratan yang menyamar.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Para pengunjuk rasa juga memblokade beberapa lorong di bandara dengan troli bagasi, penghalang logam dan benda-benda lainnya. Setidaknya dua pemrotes dibawa pergi oleh polisi.
Secara terpisah, seorang reporter untuk surat kabar Global Times (GT), juru bicara Partai Komunis yang secara tajam mengkritik demonstrasi, juga ditahan oleh para pemrotes.
“Reporter GT, Fu Guohao telah diselamatkan oleh polisi dan dikirim ke rumah sakit,” kata Hu Xijin, kepala editor surat kabar itu dalam sebuah tweet.
Protes hari Selasa memaksa pembatalan ratusan penerbangan untuk hari kedua berturut-turut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)