Jakarta, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong investor padat karya di Indonesia untuk melakukan perluasan investasi.
Salah satu yang didorong adalah produsen sepatu ternama dari Taiwan. Perusahaan tersebut secara existing telah menanamkan modalnya sebesar US$ 360 juta untuk memproduksi 148,7 juta pasang sepatu dan menyerap 91.800 tenaga kerja.
“Dengan meningkatkan investasi di Indonesia, maka kapasitas pabrik investor yang ada di Indonesia bisa meningkat dan akan berkontribusi positif pada penjualan produk sepatu di pasar global,” kata Franky dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (1/3).
Franky Sibarani mengatakan, tim marketing investasi BKPM telah bertemu dengan perwakilan perusahaan untuk mendiskusikan rencana perluasan tersebut.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Menurut Franky, perusahaan sepatu Taiwan tersebut memiliki industri sepatu di 8 negara (di luar Taiwan) yaitu Tiongkok, Indonesia, Vietnam, Amerika Serikat, Meksiko, Banglades, Kamboja, dan Myanmar dgn total kapasitas produksi tahun 2014 sebanyak 307,1 juta pasang.
“Dari jumlah tersebut, kapasitas pabrik di Indonesia sebesar 31%, china 29%, vietnam 39%, lainnya 1%. Produsen sepatu ini menguasai 30% pasar dunia, dengan meningkatkan investasi di Indonesia sharenya bisa 50%,” kata Franky.
Ia juga menambahkan, perusahaan juga menyampaikan beberapa concern terkait investasi yang dilakukan. Diantaranya adalah mengenai insentif investasi yang diberikan untuk industri sepatu. Upaya pemerintah mendorong investasi padat karya tercermin dalam beberapa paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Di antaranya paket ekonomi jilid III tentang discount tariff hingga 30% untuk pemakaian pukul 23.00-08.00 dan penundaan pembayaran hingga 40% untuk industri padat karya dan industri berdaya saing lemah, paket ekonomi jilid IV tentang PP 78/2015 yang memberikan kepastian formula pengupahan bagi investor, serta paket jilid VII tentang tax allowance serta subsidi PPH 21 sebesar 50% untuk sektor padat karya dengan memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dari data yang dimiliki oleh BKPM tahun 2015, komitmen investasi yang masuk dari sektor sepatu mencapai Rp 4,26 triliun. Kontribusi terbesar dari investasi asing dengan nilai mencapai Rp 4 triliun (95%), kemudian dari dalam negeri tercatat Rp 266 miliar (5%). Rencana investasi tersebut akan menyerap 77 ribu tenaga kerja. (L/P010/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon