Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB Gelar Rakornas PB 2025 Secara Luring dan Daring

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 42 detik yang lalu

42 detik yang lalu

0 Views

Rakornas PB 2025. (Foto. BNPB)

Bogor, MINA – Badan Penanggulanagan Bencana Nasional (BNPB) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2025 secara luring dan daring, Rabu (19/3).

Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Nadhirah Sera Nur mengatakan, keterbatasan anggaran dan koordinasi antar lembaga menjadi tantangan dalam manajemen logistik bencana, di antaranya untuk pengadaan kebutuhan saat darurat, demikian tulis laman BNPB.

Menurut Nadhirah, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan beberapa sumber, seperti alokasi anggaran pemerintah, hibah atau bantuan lembaga donor, kemitraan dan mobilisasi masyarakat lokal.

Tantangan ini dapat dijembatani dengan adanya kluster logistik. Kluster logistik bermanfaat untuk mengisi kesenjangan yang dibutuhkan dalam penanganan darurat, khususnya peralatan dan barang bantuan berupa pangan atau non-pangan untuk masyarakat terdampak bencana.

Baca Juga: Selama Ramadhan, BAZNAS DKI Buka Layanan Hapus Tato Gratis

“Kami mengharapkan daerah dapat membentuk kluster logistik dan membangun kemitraan sektor swasta dan semua stakeholder,” ujar Nadhirah.

Di samping itu, tujuan pembentukan kluster logistik ini untuk mengantisipasi duplikasi pemberian bantuan.

Dengan adanya kluster logistik, ini sejalan dengan Asta Cita, Butir 3, terkait dengan penanggulangan bencana. Kepala Subdirektorat Kemitraan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Erry Prawisuda menyampaikan, kluster ini dapat dimaknai sebagai perwujudan dalam menata koordinasi dan sinergi antar lembaga terkait untuk mempercepat penanggulangan dan penanganan bencana.

Praktik baik kluster logistik dibagikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bekasi yang wilayahnya terdampak banjir dan longsor beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Viral! Kades Wunut Klaten Bagi-Bagi THR untuk 2.289 Warganya

Sementara itu, penyelenggaraan logistik bencana menjadi bagian dari standar pelayanan minimum dalam penanggulangan bencana. Menyikapi tantangan yang dihadapi daerah, perwakilan Kementerian Dalam Negeri Yoga Wiratama menyampaikan, strategi pemenuhan kebutuhan di saat darurat bisa dikonkretkan dengan kerja sama daerah. Kerja sama tersebut melibatkan antar daerah dalam satu wilayah atau dengan pihak lain.

Pada kesempatan diskusi, perwakilan BPBD Provinsi Jawa Barat Usep Supdana menceritakan dengan adanya kluster logistik ini sangat membantu saat penanganan darurat. Usep mengatakan, ketika 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi terdampak banjir dan longsor, bantuan darurat untuk warga dapat terpenuhi.  Demikian juga, saat banjir yang menerjang 18 kecamatan wilayah Cianjur.

Hal senada disampaikan perwakilan BPBD Kabupaten Bekasi yang wilayahnya terdampak parah banjir awal Maret 2025. Pengalaman dengan adanya kemitraan multipihak sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan korban bencana.

BNPB mengharapkan pemerintah daerah dapat membentuk kluster logistik sehingga ini sangat membantu dalam respons darurat. Saat ini sebanyak 12 kluster logistik d tingkat provinsi dan 3 kluster kabupaten yang telah terbentuk.

Baca Juga: Kemenag Gelar Penulisan Serentak Mushaf Nusantara dari 29 Provinsi

Saat ini BNPB merekomendasikan pembentukan 6 kluster dalam penanggulangan bencana. Kluster logistik merupakan salah satu kluster berdasarkan surat keputusan Kepala BNPB Nomor 308 Tahun 2024. Kluster tersebut dikoordinasikan oleh Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan BNPB. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dinkes Pekanbaru Kasus DBD Meningkat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Tausiyah
Kolom
Indonesia
MINA Health