Kolombo, MINA – Bom kesembilan berjenis pipa sepanjang enam kaki (1,8 meter) yang menargetkan Bandara Internasional Kolombo, Sri Lanka berhasil dijinakkan oleh aparat keamanan.
“Sebuah pipa PVC yang panjangnya 1,8 meter yang berisi bahan peledak ditemukan di jalan dekat Bandara Internasional Mattala Rajapaksa,” kata juru bicara Angkatan Udara Gihan Seneviratne, seperti dikutip Russia Today, Senin (22/4).
Aparat keamanan langsung menetapkan bandara tersebut dalam status lockdown karena para personel Angkatan Udara harus bergegas untuk menjinakkan perangkat bom tersebut.
Keamanan bandara juga dijaga ketat dan manajemen meminta calon penumpang pesawat untuk tiba setidaknya empat jam sebelum penerbangan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Hanya penumpang yang akan diizinkan di gedung terminal sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk memfasilitasi langkah-langkah keamanan,” kata peringatan manajemen bandara.
Serangan bom tersebut merupakan rentetan serangan bom yang mengguncang sejumlah lokasi termasuk tiga hotel di negara dan tiga gereja saat ibadah Paskah berlangsung pada Ahad (21/4), hingga menewasakan 207 orang.
Kemudian ledakan bom ketujuh terjadi sebuah hotel di dekat Kebun Binatang Nasional di Dehiwala, sedangkan bom kedelapan mengguncang sebuah rumah selama operasi kepolisian berlangsung.
Hingga saat Kepolisian Sri Lanka telah menangkap 13 orang sehubungan dengan serangan tersebut dan terus melakukan perburuan pelaku pelaku lainnya. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas rentetan serangan bom tersebut. (T/Sj/R01)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)