Jakarta, MINA – MarkPlus Islamic yang merupakan bagian dari MarkPlus, Inc. menyelenggarakan Indonesia Islamic Marketing Festival 2021 Episode 2 mengangkat tema “Branding Produk Qurban: Meningkatkan Nilai dan Kualitas Produk Qurban Untuk Kemakmuran Ummat” yang diadakan secara Virtual melalui Zoom, Selasa (13/7).
MarkPlus, Inc melalui webinar ini menghadirkan Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc selaku Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan, Nasyith Majidi selaku Ketua Yayasan Pengurus Dompet Dhuafa, H. Nur Efendi selaku CEO Rumah Zakat, dan Khirzan Noe’man, Direktur Eksekutif Wakaf Salman ITB.
Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban yang berdampak pada meroketnya demand dari pasar bagi para peternak.
Momen ini tentunya menjadi peluang besar, tak dipungkiri kompetisi antar penyedia jasa kurban di Indonesia juga kian getir di momen Idul Adha ini.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Webinar kali ini dibuka oleh H. Taufik, Deputy Chairman MarkPlus, Inc. Taufik berharap marketing festival ini mampu memberikan solusi pemasaran digital bagi para pelaku usaha pelayanan kurban di Indonesia.
“Kalau kita bicara hewan kurban sebenarnya salah satu dari industri makanan, kalau kita bisa kembangkan, siapa tahu bisa menjadi semacam upaya kreativitas sebagai salah satu sektor industri penting dari Global Islamic Economy,” ujar Taufik pada sesi talkshow Indonesia Islamic Marketing Festival 2021 Episode 2.
Cahyani Widiastuti, selaku perwakilan dari Dr.Ir. Nasrullah, M.Sc, Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan menyatakan bagaimana pemerintah sebagai regulator menghadapi tantangan kurban di masa pandemi.
Menurutnya, bagaimanapun pemerintah tetap harus komitmen untuk menjaga kesehatan hewan kurban agar tetap ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dengan menugaskan pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan sebelum hari kurban dan pada saat kurban.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Jadi dengan keterbatasan situasi seperti ini, kami selaku pemerintah pusat tetap menyarankan dan dapat menugaskan petugas kami untuk turun memeriksa keamanan dan kesehatan daging kurban,” kata Chayani.
“Apabila memungkinkan menggunakan media online, saat pemotongan hewan hanya dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat langsung. Jadi pengkurban tidak perlu hadir di lokasi untuk mengurangi kerumunan,” pungkasnya.
Webinar ini turut dihadiri oleh H. Nur Efendi selaku CEO Rumah Zakat, pihaknya mengungkapkan salah satu produk yang menjadi poin kuat bagi Rumah Zakat yaitu Superqurban, kornet dan rendang kemasan olahan daging Kurban yang didistribusikan ke seluruh Indonesia. (L/R1/P2)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)