Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Clean Rivers UEA Gandeng UNDP Kerja sama Atasi Polusi Plastik Sungai di Indonesia

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Lembaga nirlaba Clean Rivers yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menandatangani perjanjian kemitraan strategis kolaboratif untuk mengatasi polusi plastik di sungai-sungai Indonesia pada Rabu (11/9/2024) di Jakarta.(Foto: UNDP)

Jakarta, MINA – Lembaga nirlaba Clean Rivers yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menandatangani perjanjian kemitraan strategis kolaboratif untuk mengatasi polusi plastik di sungai-sungai Indonesia pada Rabu (11/9) di Jakarta.

Selama tiga tahun ke depan, kemitraan ini bertujuan untuk menghilangkan 5.000 ton plastik dari enam wilayah sungai melalui pembersihan puing-puing dan tindakan pencegahan.

Clean Rivers akan memberikan dana kepada UNDP untuk proyek tersebut. Kontribusi ini merupakan bagian dari $20 juta USD yang sebelumnya dijanjikan oleh UEA untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengatasi polusi plastik.

Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela Indonesia Sustainability Forum yang telah diselenggarakan di Jakarta pada tahun ini.

Baca Juga: Republik Fiji Kunjungi NTT, Belajar Penanganan Bencana

UNDP akan menggunakan dana hibah tersebut untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang memiliki visi yang sama untuk mengurangi kebocoran plastik ke laut.

Langkah ini akan mencakup LSM, badan pemerintah, dan masyarakat lokal, dengan berfokus pada peningkatan upaya pembersihan puing-puing sungai, penguatan pengelolaan limbah plastik terpadu, dan pemberdayaan masyarakat melalui kampanye kesadaran publik.

Hal ini sejalan dengan misi Clean Rivers untuk mendorong solusi kolaboratif dan berbasis masyarakat yang mengatasi polusi plastik langsung dari sumbernya, sekaligus membangun sistem tangguh yang melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sungai-sungai yang mendapatkan manfaat dari pendanaan ini meliputi Kali Bekasi di Jawa Barat, Kali Mas dan Porong di Jawa Timur, Bengawan Solo di Jawa Tengah, serta Tukad Mati dan Tukad Badung di Bali.

Baca Juga: Kantor Berita MINA dan ANTARA Jajaki Kerja Sama Pemberitaan 

UNDP akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, LSM, dan inisiatif berbasis masyarakat yang akan memastikan setiap sistem pengelolaan limbah disesuaikan dengan kebutuhan khusus setiap sungai dan masyarakat setempat.

Wakil Kepala Kantor Kepresidenan untuk Pembangunan dan Urusan Pahlawan Anumerta serta Ketua Dewan Kemanusiaan dan Filantropi Internasional UEA, Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan,  menekankan komitmen negaranya untuk mengatasi tantangan lingkungan, baik di dalam negeri maupun global yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global, khususnya dalam memerangi polusi plastik di kawasan perairan.

Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA, Dr Amna binti Abdullah Al-Dahak mengatakan, dengan adanya jutaan ton plastik yang masuk ke dalam lautan kita setiap tahun, maka sangat penting bagi negara-negara dunia untuk bekerja sama mengatasi masalah ini dalam skala global.

“UEA telah mengadvokasi tindakan multilateral untuk mengatasi tantangan iklim di seluruh dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Nurjanah Hulwani: Anak-Anak Kita Harus Mengenal Masjid Al-Aqsa

Amna juga mengatakan, negaranya telah mengambil pendekatan yang sangat terfokus pada masalah sampah yang masuk ke dalam perairan global dan berkomitmen untuk mengurangi dan mengelolanya secara efektif.

“Pengelolaan sampah adalah kunci untuk mengembangkan ekonomi sirkular dan membantu mendorong pertumbuhan berkelanjutan di dunia, di mana hal ini sangat penting di kawasan dunia bagian selatan. Indonesia adalah mitra utama dalam upaya UEA mengatasi dampak perubahan iklim, di mana kami telah melakukan beberapa proyek bersama dalam mendorong terciptanya planet yang bersih dan hijau.

Kemitraan antara Clean Rivers dan UNDP sejalan dengan Nota Kesepahaman yang disepakati antara UEA dan Indonesia yang berupaya mendukung Indonesia dalam mengurangi kebocoran sampah plastik ke lautan dan menandai dimulainya komitmen jangka panjang UEA untuk mengatasi polusi plastik di perairan Indonesia.

Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan pada Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, menambahkan, Indonesia telah membuat langkah signifikan dalam menanggulangi polusi plastik selama beberapa tahun terakhir, tetapi tantangannya tetap besar.

Baca Juga: Menlu Retno Titip Palestina ke Komisi I DPR

“Kemitraan dengan Clean Rivers dan UEA telah memberikan dukungan penting bagi upaya berkelanjutan kami. Bersamasama, kita akan melindungi sungai dan lautan kita, meningkatkan taraf hidup masyarakat kita, dan melestarikan lingkungan kita untuk generasi mendatang,” katanya

Deborah Backus, CEO Clean Rivers, mengatakan tentang perjanjian tersebut, kemitraan dengan UNDP ini menandai langkah penting dalam upaya kami untuk mengurangi polusi plastik di sungai-sungai Indonesia dan melindungi lautan.

“Dengan berkolaborasi dengan organisasi dan masyarakat lokal di Jawa dan Bali, kita tidak hanya bertujuan untuk menghilangkan sampah plastik tetapi juga menciptakan sistem berkelanjutan yang mencegah polusi lebih lanjut dan mendorong pengelolaan lingkungan secara jangka panjang,” pungkasnya

Pada kesempatan yang sama, Sujala Pant, Deputi Perwakilan Residen UNDP di Indonesia mengatakan, Indonesia memiliki target ambisius untuk mengurangi sampah laut sebanyak 70% pada tahun 2025, dan itu berarti hanya tinggal satu tahun lagi.

Baca Juga: 500 Anak Dhuafa Gratis Sekolah di TK Ruman Aceh

“Oleh karena itu, kolaborasi di berbagai tingkatan proses pengambilan keputusan sangat penting. UNDP telah bekerja di bidang ini di seluruh dunia. Kami juga berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia untuk mempercepat tindakan dalam mencapai tujuan tersebut,” katanya

Clean Rivers didirikan sebagai mitra pelaksana resmi berdasarkan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada April 2024 antara Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

Komitmen ini sejalan dengan semangat Zayed Humanitarian Legacy Initiative, yang menekankan pada tujuan pembangunan global dan mendukung masyarakat di seluruh dunia dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan lingkungan, ketahanan pangan, dan tanggap bantuan kemanusiaan.[]

 

Baca Juga: WNI Asal Jember Bebas dari Hukuman Mati di Arab Saudi

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda