Damaskus Tolak Transisi Politik Tanpa Assad

Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari (Foto : Press TV)
Duta Besar untuk PBB, Bashar al-Jaafari (Foto : Press TV)

Damaskus, 5 Jumadil Akhir 1437/14 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah Suriah telah menolak tuntutan kelompok oposisi yang didukung Arab Saudi untuk membahas transisi politik penyelesaian masalah Suriah tanpa Presiden Suriah Bashar al-Assad.

“Tanpa Presiden Assad akan menyebabkan pembicaraan damai hanya akan berakhir dalam kegagalan,” demikian Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kepala delegasi pemerintah Bashar al-Jaafari membuat komentar, Ahad (13/3) setibanya di Jenewa untuk berpartisipasi dalam putaran kedua pembicaraan damai dengan kelompok oposisi utama Suriah, jadi yang disebut Komite Tingi Negosiasi (HNC).

Dia juga menegaskan, pengaturan prasyarat akan bertentangan dengan dasar-dasar pembicaraan damai yang ditengahi PBB,” katanya seperti yang dilaporkan Press TV dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)..

Pernyataan Jafari datang setelah kepala negosiator HNC Mohammad Alloush mengatakan pada Sabtu bahwa masa transisi “harus dimulai dengan jatuhnya” Presiden Assad sebagai prasyarat untuk kesepakatan apapun.

Babak baru perundingan dijadwalkan Senin 14/3 ini. Pembicaraan sebelumnya gagal  pada awal Februari setelah oposisi yang didukung Saudi meninggalkan pembicaraan di tengah serangan Rusia yang didukung tentara Suriah terhadap militan di beberapa lokasi.

Suriah telah dilanda konflik  yang masing-masing fihak didukung asing sejak Maret 2011. Menurut laporan Februari oleh Suriah Pusat Penelitian Kebijakan, konflik telah merenggut nyawa lebih dari 470.000 orang, luka-luka 1,9 juta orang lain, dan pengungsi hampir setengah dari pra negara populasi sekitar 23 juta di dalam atau di luar perbatasannya. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.