DDII, Wakil Ketua MPR Lepas 130 Guru Ngaji ke Daerah 3T

Jakarta, MINA – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia () bersama Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat () Dr. Hidayat Nur Wahid melepas keberangkatan 130 guru ngaji yang akan dikirim ke daerah  Tertinggal, Terdepan dan Terluar ().

Ketua Umum DDII, Dr. H. Adian Husaini mengatakan, pengiriman guru ngaji ini merupakan program rutin, mereka adalah para sarjana alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, kampus milik DDII.

“Alhamdulillah sudah 5.828 guru ngaji yang dikirimkan ke berbagai daerah

“Sejak DDII berdiri tahun 1967, sudah mengirimkan ribuan dai atau guru ngaji ke daerah-daerah tertinggal. Urgensi pengiriman para guru ngaji ini selain untuk mengajarkan agama kepada masyarakat muslim di daerah 3T, juga mendukung dan berkontribusi pencapaian sustainable development goals (SDGs) Indonesia,” kata Adian .

Baca Juga:  USK Berikan Pelayanan Maksimal kepada Peserta SNBT Difabel

Ia mengatakan, tujuannya menghadirkan pendidikan yang bermutu, menghapuskan kemiskinan, mengakhiri kelaparan, menghadirkan akses air bersih dan sanitasi yang layak, hingga penanganan terhadap perubahan iklim.

“Di wilayah Tubeket-Mentawai misalnya, kami punya desa binaan selama 15 tahun tidak pernah mengenal pertanian padi. Alhamdulillah melalui perantara guru ngaji yang bertugas disana akhirnya mereka bisa menanam padi bahkan sampai panen raya,” imbuh Dr. Adian.

Di Pulau Semau-NTT, katanya, guru ngaji DDII didukung LAZNAS Dewan Dakwah memberikan masyarakat setempat pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan panen madu dan pengolahannya. Hasilnya tiap bulan mereka dapat memanen 30-35 liter madu.

“Alhamdulillah, bersama Kementerian Agama belum lama ini DDII meresmikan Kampung Zakat di Morowali Utara. 1.000 pohon produktif dan 1000 ton beras disalurkan untuk masyarakat setempat,” ujarnya.

Baca Juga:  Indonesia Tantang Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Terbaru, di Kabupaten Bengkalis, para guru ngaji DDII menanam 3.000 pohon mangrove bekerjasama dengan Pemkab Bengkalis, para mitra dan WALHI.

“Ini sedikit di antara banyak bukti bahwa DDII tak pernah main-main dalam mengokohkan dan membangun NKRI,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Dr. Adian, dalam Rakornas tahun 2022, DDII sudah meluncurkan Fatwa Kebangsaan. Munculnya Fatwa Kebangsaan DDII ini dalam rangka untuk menegakkan NKRI.

“Karena, wawasan kebangsaan bagi DDII sudah pernah dicontohkan dan diteladankan tokoh-tokoh DDII yang juga para pejuang kemerdekaan seperti M. Natsir, Syafruddin Prawira Negara, Mohammad Roem, dan lainya,” katanya

Karena itu, pihaknya bersyukur ada gayung bersambut, karena Dr. Hidayat Nur Wahid berkenan ikut melepas keberangkatan para guru ngaji ini. Ini menjadi dukungan moral yang penting serta penambah semangat bagi para guru ngaji, insya Allah.

Baca Juga:  Wilayah 3T Jadi Prioritas Pembangunan Madrasah

Karena selama ini, alhamdulillah program pendidikan gratis di STID Mohammad Natsir terus berlanjut berkat dukungan para mitra dan berbagai lembaga. “Semoga makin banyak kolaborasi yang akhirnya akan menghasilkan para guru ngaji penjaga NKRI,” imbuh Adian. (L/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.