Oslo, MINA – Jumat malam (23/9) menjadi malam kedelapan berturut-turut protes berkobar di Iran atas kematian seorang wanita muda yang ditangkap oleh polisi moral.
Setidaknya 50 orang telah tewas oleh pasukan keamanan dalam protes anti-pemerintah, menurut Hak Asasi Manusia Iran, sebuah organisasi yang berbasis di Oslo, Times of Israel melaporkan.
Kekerasan jalanan, yang menurut kelompok hak asasi telah menyebar ke 80 kota besar dan kecil, dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang Kurdi Iran berusia 22 tahun yang telah menghabiskan tiga hari dalam keadaan koma setelah ditahan oleh polisi moral di Teheran.
Rekaman terverifikasi yang tersebar di media sosial menunjukkan kerumunan besar pengunjuk rasa berkumpul di beberapa lingkungan ibu kota Teheran setelah gelap, hanya beberapa jam setelah demonstrasi yang didukung pemerintah bubar.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Sebagian dihadang oleh polisi anti huru hara bersenjata atau milisi.
Iran telah memberlakukan pembatasan ketat pada penggunaan internet dalam upaya untuk menghambat pengunjuk rasa berkumpul dan menghentikan gambar reaksi mencapai dunia luar. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok