Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JAMA’AH MUSLIMIN: 1 RABIUL AKHIR 1437 JATUH PADA 11 JANUARI 2016

Rana Setiawan - Sabtu, 9 Januari 2016 - 08:39 WIB

Sabtu, 9 Januari 2016 - 08:39 WIB

392 Views

marsai

Amir DHR Jamaah Muslimin (Hizbullah) KH. Abu Muchtar Marsa’i.(Foto: MINA)

Jakarta, 29 Rabi’ul Awwal 1437/9 Januari 2016 (MINA) – Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menetapkan bahwa 1 Rabi’ul Akhir 1437 Hijriyyah jatuh pada Senin, 11 Januari 2016 Masehi.

“Berdasarkan hisab falakiyah Thariqat Alauddin Ibnu Asy-Syathir Ad-Dimasyqi menunjukkan dengan kehendak Allah, hari Senin 11 Januari 2016 Masehi adalah awal bulan Rabi’ul Akhir 1437 Hijriyyah,” kata Amir DHR Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH. Abu Muchtar Marsa’i kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Sabtu (9/1).

Dia menjelaskan, pernyatan itu berdasarkan ijtima pada Ahad (9/1) besok pukul 09.22 WIB dan pukul 05.22 Waktu Ummul-Quro Makah Al-Mukarromah. Ijtima terletak di Buruj Jadyu 18.57 dan di Manzilah Na’aim 11.57.

“Sementara Markaz Falak Internasional Iqtiron pukul 1.30 Waktu Greenwith. Maka rukyatul hilal pada Ahad sore 29 Rabiul Awal 1437 kemungkinan terlihat dengan mata telanjang,” ujar Marsa’i.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Dia juga menjelaskan, pada Ahad sore tinggi hilal di Jakarta 4.19 darjah dan di Makah Al-Mukaromah 6.19 darjah. Lamanya hilal di Jakarta 17.16 menit dan di Makah Al-Mukarromah 25.16 menit. Makwamul hilal di buruj Jadyu 22.16 darjah dan di manzilah Baldah 2.16 darjah.

Untuk Posisi hilal di Sh’idatul-Janubiyah, lanjut Marsa’i, berada di selatan khatulistiwa di utara matahari miring ke utara. Rukyat akhir bulan Rabiul Awal pada Jum’at selisih terbit bulan dan matahari 104 menit.

Ulama Ahli Hisab dan Rukyat itu juga mengusulkan rancangan penyatuan kalender Islam Hijriyah secara universal untuk mempersatukan dunia Islam.

Hal itu, kata Marsa’i, sebagai langkah lanjutan untuk mencegah perpecahan di kalangan umat Islam.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Penyamaan kalender ini nantinya akan dijadikan sebagai media untuk mempersatukan umat. Kita tidak akan lagi berbeda, karena kita menggunakan acuan hasil ru’yat Ummul Qurra, bukan acuan Jakarta,” ujarnya.( L/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Tim pemantau rukyatul hilal Kemenag. (sumber: Kemenag)
Indonesia
Indonesia
Indonesia