Jakarta, MINA – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengajak seluruh elemen kekuatan umat Islam meluruskan arah kiblat bangsa.
“Rezim yang berkuasa saat ini, telah menutup diri untuk berdialog dan merasa superior,” kata Din Hal dalam acara Webinar diselenggarakan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) dengan tema “Dasar Negara Dalam Perspektif Indonesia Masa Depan” Sabtu (6/6) melalui Zoom Virtual.
Meskipun begitu, kata Din dirinya tidak segan memberi kritik dan masukan kepada pemerintah untuk perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu berbicara tentang Rancangan Undang-Undang Ideologi Pancasila, Guru Besar Filsafat Pancasila dan Sosiologi Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Prof Suteki mengatakan dalam susunan perundang undangan, Pancasila merupakan norma dasar dalam bernegara.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Menempatkan Pancasila sebagai ideologi menurunkan keluhuran Pancasila sebagai nilai dan norma dasar dalam bernegara,” paparnya.
Menurutnya, rancangan undang-undang haluan ideologi Pancasila (RUU HIP) menurunkan derajat keluhuran dari Pancasila.
Ia juga mempertanyakan RUU HIP tidak memasukan Tap MPRS No 25 Tahun 66 tentang pelarangan Partai Komunis Indonesia dan penyebaran ideologi komunisme, marxisme, dan leninisme ke dalam rancangan RUU tersebut.
“Padahal, tap MPRS no 25 tahun 66 itu hal yang prinsip dalam haluan ideologi Pancasila, katanya. (R/R3/P1)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Mi’raj News Agency (MINA)