Palembang, MINA – “Indonesia merdeka berkat umat Islam bersatu padu,” kata Sofyan, S.Ag, MHI, Dosen UIN Raden Fatah Palembang pada Tabligh Akbar Muharram 1444 H, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Palembang di Masjid Al-Hijrah, Ponpes Al-Fatah Borang Sako, Palembang, Ahad (21/8).
“Kalau berpecah-belah lemah kita. Umat Islam kuat dari persatuan bukan (hanya) dari ekonominya. Aljama’atu Rahmah, wal furqotu adzab. Allah tidak akan menolong umatnya yang bercerai-berai,” ujarnya.
Lebih lanjut Sofyan mengajak umat Islam untuk bangkit berjuang keras menegakkan agama Allah di momentum awal tahun Hijriyah, bulan Muharram ini.
“Muharram bulan perjuangan menegakkan agama Allah. Bulan di mana umat Islam harus bangkit berjuang. Nabi dalam berdakwah sangat kerja keras. Walaupun ada hambatan tantangan, tidak pernah menyerah dan pasrah,” katanya.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kenapa semangat, karena Nabi punya cita-cita, dalam meraihnya rela mengorbankan segalanya termasuk harga dirinya.
“Beliau dicaci maki. Padahal makhluk termulia di muka bumi, dihinakan, dilecehkan, bahkan dilempari batu. Menderita demi sebuah cita-cita,” katanya.
Cinta Nabi kepada umatnya luar biasa. Apa tidak sebaliknya kitapun harus mencintainya. “Perbanyak shalawat, bersungguh-sungguh dalam ber-Islam, mengamalkan agama Allah dengan kaffah,” katanya.
Di antara sekian banyak perintah, kita diminta untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah. “Semua bersaudara. Jangan karena berbeda partai, ormas, negara, beda hobi kita berpecah belah,” katanya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Umat Islam ini, menurut Sofyan, bagaikan satu organ tubuh. Satu sakit semua merasakan sakit. Meski yang sakit gigi, semua berbela sungkawa.
“Ada saudara sakit, kita harus ikut peduli. Jangan berprinsip nasionalis sempit. Di Palestina saudara kata dizalimi, kita harus ikut peduli. Karena tidak akan masuk surga kecuali beriman. Tidak beriman sejati sehingga saling mencintai sesama umat Islam,” tegasnya.
Sofyan mengajak Umat Islam untuk berbaris satu shaf tanpa memandang perbedaan. “Perkuat persamaan, siap saling mendukung menguatkan. Ini pentingnya ukhuwah,” katanya.
Persatuan umat sangat dibutuhkan. Musuh sangat mengetahui letak kekuatan Islam ada pada persatuan. “Islam bersatu musuh akan takut,” tutupnya.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Pada Tabligh Akbar yang digelar di Ponpes Al-Fatah Borang Sako tersebut, hadir juga sebagai Pembicara Utama, Pembina Jaringan Ponpes Al-Fatah se-Indonesia, Imaam Yakhsyallah Mansur, bersama Pembina Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Bogor KH. Abul Hidayat Saerodjie, serta Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Anshorullah SF.
Ponpes Al-Fatah Borang Sako saat ini baru merintis dengan tarbiyah Raudhatul Athfal (RA) nya. Ditargetkan tahun depan membuka Madrasah Ibtidaiyah Tahfidz. (L/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat