Palembang, MINA – Komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang tertuang dalam konstitusi UUD 1945 harus tetap teguh tidak bergeser.
Demikian Ketua Presidium Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG), Anshorullah SF pada Tabligh Akbar Muharram 1444 H Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Palembang di Masjid Al-Hijrah, komplek Ponpes Al-Fatah, Borang Sako, Palembang, Ahad, (21/8).
Menurut Anshorullah, bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang kuat dan hebat dengan bangsa Palestina.
“Syeikh Husein memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap bangsa Indonesia. Disambut dengan sikap Indonesia dengan Bung Karno yang semangat anti penjajahan. Dalam Konferensi Asia Afrika Bung Karno menolak kedatangan Israel,” katanya.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Selain itu, pada tahun 1958 Piala Dunia Yugoslavia, kesempatan emas selangkah lagi timnas sepakbola Indonesia masuk putaran final, namun mengundurkan diri karena berhadapan dengan Israel.
“Bung Karno bersikap daripada harus melegitimasi dan mengakui keberadaan Israel, Bung Karno lebih memilih tidak bertanding dan melanjutkan upaya masuk kejuaraan piala dunia,” ujarnya.
Karenanya Anshorullah mengimbau kepada khususnya pemuda Islam untuk terus menyebarkan semangat anti penjajahan.
“Hari ini satu-satunya negeri yang belum merdeka adalah Palestina dimana Al-Aqsha ada di dalamnya,” katanya.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Pada Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia pada 2023 mendatang, Israel akan mengirimkan timnya. Karenanya AWG sebagai lembaga yang konsen terhadap pembelaan untuk Palestina yang di dalamnya ada kiblat pertama umat Islam ini, menolak kehadiran timnas Israel.
“AWG akan menempuh upaya konstitusional menolak keikutsertaan Israel pada PD U-20 di Indonesia pada 2023 mendatang,” tegasnya.
AWG juga mendorong pemerintah berani menentang keikutsertaan Israel tersebut.
Hadir pada Tabligh Akbar tersebut sebagai pembicara utama, Pembina Utama Jaringan Ponpes Al-Fatah Indonesia, KH. Yakhsyallah Mansur, MA. bersama Pembina LBIPI Bogor KH. Abul Hidayat Saerodjie, Dosen UIN Raden Fatah, Sofyan, MHI. (L/B03/P1)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)