Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Bangladesh Temui Pimpinan DPR Bahas Rohingya

Rendi Setiawan - Kamis, 2 November 2017 - 08:07 WIB

Kamis, 2 November 2017 - 08:07 WIB

165 Views

dpr.jpg" alt="" width="600" height="369" /> Gedung DPR RI.

Jakarta, MINA – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menegaskan sikap lembaganya terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. DPR mengutuk krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya dan akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi pengungsian Rohingya di Bangladesh pada awal Desember 2017.

Ia meminta pemerintah lebih pro aktif dalam memberikan perhatian kepada krisis kemanusiaan di Rohingya, mengingat, Indonesia adalah negara demokrasi dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Sikap tegas Indonesia nantinya akan diikuti oleh negara ASEAN lainnya.

“Presiden Jokowi harus beri perhatian lebih sebagai pemimpin Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar yang demokrasinya maju,” ujar Fadli Zon usai menerima Dubes Bangladesh Major General Azmal Kabir, di Ruang Kerjanya, Rabu (01/11).

Politisi Gerindra ini menilai bahwa isu Rohingya adalah bentuk kejahatan internasional yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Upaya untuk membuat Rohingya menjadi isu internasional sudah didorong oleh DPR melalui acara World Parliamentary Forum dengan memasukan isu Rohingnya ke dalam resolusi.

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

“Perlu buat langkah yang tegas terhadap pemerintah Myanmar, karena kalau Indonesia tidak tegas, bagaimana dengan yang lain. Ini yang dibutuhkan,” tegasnya.

Presiden Jokowi pun dituntut turun langsung ke lapangan meninjau kondisi pengungsian di Rohingya yang berjumlah 1.1 jiwa.

DPR sudah berusaha untuk mendorong masalah Rohingya ini menjadi isu kejahatan kemanusiaan. Kami meminta perhatian dunia internasional. Jika diperlukan, Presiden Jokowi bisa meninjau langsung tempat pengungsian di Bangladesh yang berjumlah 1.1 juta orang Rohingya di sana,” jelas Fadli Zon.

Di kesempatam yang sama, Dubes Bangladesh Azmal Kabir juga menaruh harapan Indonesia mampu memiliki peran yang lebih besar dalam menyelesiakan kasus Rohingya, mengingat penderitaan yang dialami pengungsi Rohingya sudah tidak dapat dibantahkan lagi. Indonesia diharapkan menjadi motor utama dalam memberikan perhatian dunia internasinal kepada Rohingya.

Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah

“Penderitaan pengungsi Rohingya sudah tidak tertangguhkan lagi. Indonesia dan seluruh dunia diharapkan beri perhatian bagi krisis kemanusiaan ini. Bangladesh meminta Indonesia memiliki peran yang lebih besar,” kata Azmal Kabir. (R/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Indonesia
Indonesia