Jakarta, MINA – Potensi ekonomi maritim Indonesia memiliki nilai yang sangat besar, yakni bisa mencapai 1,33 triliun dolar AS atau sekitar Rp12.500 triliun per tahun, kata Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
“Potensi ekonomi maritim kita sangat besar sekali. Tahun 2030 mendatang kalau kita bicara soal kemungkinan Indonesia masuk empat besar sebagai negara besar, maka itu bukan hal yang aneh,” ujar Luhut pada peringatan tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK di Kantor Staff Presiden (KSP), Jakarta, Rabu (18/10).
Luhut mengatakan, Indonesia bisa memperoleh pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 6 persen apabila pertumbuhan ekonomi hanya di fokuskan di Jawa dan Sumatera.
“Kita ingin Indonesia centris bukan Jawa centris, ingin ada pemerataan ekonomi, sehingga tak heran pertumbuhan ekonomi nasional kita sebesar 5,02 persen. Itupun masih tinggi jika dibanding dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Dalam hitungan Luhut, pada tahun 2016 lalu, Jawa dan Sumatera menjadi dua wilayah yang menyumbang pertumbuhan ekonomi paling besar, masing-masing 58,4 persen untuk Pulau Jawa dan 22 persen untuk Pulau Sumatera.
“Kalau pemerintah ingin enak, sudah fokuskan saja pertumbuhan ekonominya di dua pulau ini, pertumbuhan ekonomi nasional kita bisa capai 6 persen. Tapi kan pemerintah tidak ingin seperti ini,” katanya.
Menurut Luhut, Indonesia masih memiliki waktu untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas diri. Ia menyadari, semua capaian itu masih jauh dari harapan.
“Capaian-capaian ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Tidak bisa satu dua tahun akan bisa diselesaikan. Kita berharap pemerintah selanjutnya bisa melanjutkan program-program yang telah kita bangun ini,” tukasnya. (L/R06/RS3)
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Mi’raj News Agency (MINA)