Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekstrimis Yahudi Makin Leluasa di Al-Aqsha

Rana Setiawan - Kamis, 1 Juni 2017 - 01:26 WIB

Kamis, 1 Juni 2017 - 01:26 WIB

284 Views

(Foto: YemenExtra)

 

Para pemukim ekstremis Yahudi Israel makin leluasa menyerbu dan melakukan ritual provokatif di Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds Palestina.

Selasa pagi (30/5) para pemukim dengan pagaan ketat pasukan militer dan polisi pendudukan Israel dapat menyerbu ke halaman Masjid Al-Aqsha melalui gerbang Al-Magharibah, sebelah barat masjid. .

Sumber lokal mengatakan bahwa para pemukim ekstrimis Yahudi menyerbu halaman dan memotret beberapa tempat, sambil menerima penjelasan tentang dugaan bangunan tersebut sebagai “Kuil Bukit” yang mereka yakini.

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Jamaah Muslim dan pelajar sekolah Al-Quran menolak serbuan ekstrimis yahudi tersebut dan mencegah mereka bebas berkeliaran di halaman Masjid Al-Aqsha.

Sehari sebelumnya, Senin dinihari (29/5) para pemukim ekstrimis Yahudi juga menyerbu ke halaman Al-Aqsha, demikian laporan Kantor Berita Palestina Al-Ray.

Sumber lokal melaporkan, sekitar 88 ekstrimis Yahudi menyerbu ke halaman Al-Aqsa dan melakukan tur secara provokatif disertai dengan rabbi yang memberikan penjelasan tentang kuil yang dituduhkan tersebut.

Selain itu, puluhan ekstremis Yahudi juga menyerbu Masjid Al-Aqsha dari Gerbang Al-Mugharibah di bawah penjagaan ketat dari pasukan Polisi Khusus Israel pada hari Ahad pagi (28/5).

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Hal ini merupakan sebuah pelanggaran yang jelas disengaja terhadap kesucian Masjid Al-Aqsha pada hari-hari di bulan suci Ramadhan.

Pada pukul 07:30 waktu setempat, pasukan polisi pendudukan Israel membuka Gerbang Al-Mugharibah dan mengerahkan unit khusus di halaman Al-Aqsha, untuk memberikan perlindungan penuh bagi para ekstremis Yahudi.

Koordinator Media Departemen Wakaf Islam di Kota Al-Quds yang diduduki, Firas Aldibs mengatakan, sejumlah 77 pemukim ekstremis dan 50 siswa Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha, dan menyelenggarakan tur provokatif di berbagai bagian halamannya.

Bahkan, ribuan warga jamaah Muslim Palestina terpaksa melakukan sholat Isya dan Tarawih pada hari pertama Ramadhan di halaman Masjid Al-Aqsha di tengah berbagai tindakan dan pelanggaran Israel.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Aldibs juru bicara sebuah organisasi dikelola Yordania yang bertanggung jawab untuk mengawasi situs-situs Islam di kota Al-Quds tersebut melaporkan sekitar 708 pemukim ilegal ekstrimsi Yahudi telah menyerbu kompleks Al-Aqsha melalui Gerbang Al-Magharibah pada hari Rabu (24/5) lalu.

“Sejumlah penjaga masjid terluka setelah mereka diserang oleh pasukan Israel di halaman masjid,” kata Aldibs kepada Anadolu Agency.

Menurutnya, tiga penjaga lainnya ditangkap oleh pasukan Israel. Al-Dibs mengatakan situasi meningkat di kompleks tersebut setelah sekelompok pemukim mencoba melakukan ritual Talmud di dekat Masjid Al-Qibali.

Awal pekan ini, kelompok-kelompok ekstremis Yahudi meminta para pendukungnya untuk bertemu di kompleks Al-Aqsha pada hari Rabu lalu untuk memperingati 50 tahun pendudukan Israel di Kota Al-Quds, yang jatuh pada hari Rabu menurut kalender Ibrani.

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam

Jadi Barak Militer

Puncaknya, pada pekan ini, pasukan pendudukan Israel banyak ditempatkan di Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, khususnya di Kota Tua dan daerah Tembok Al-Buraq, pada kesempatan perayaan Hari Raya Yahudi “Bawakir atau Turunnya Taurat”.

Israel mengubah Kota Al-Quds menjadi “barak militer”, dan mengerahkan ribuan anggota, unit khusus, kavaleri dan patroli militernya, serta menutup banyak jalan dan jalan di kota untuk memudahkan kedatangan para pemukim ekstrimis Yahudi ke dinding Buraq untuk merayakan Pesta orang Yahudi

Sekitar 151 pemukim ekstrimis Yahudi telah menyerbu Masjid Al-Aqsha sejak pembukaan gerbang Al-Magharibah pada Rabu (31/5), pukul 7.30 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina

Mereka mengadakan tur provokatif di berbagai bagian halamannya, dan mendapat penjelasan tentang dugaan “kuil bukit”, demikian Kantor Berita Palestina Al-Ray melaporkannya.

Aldibs menunjukkan bahwa ada pertemuan besar para pemukim ekstrimis Yahudi di gerbang luar Al-Aqsha, terutama gerbang “Katanin, Asbat, dan Al-Hadid,” memungkinkan mereka leluasa masuk ke Al-Aqsha.

Pertemuan tersebut sehubungan dengan adanya seruan bagi orang-orang Yahudi untuk terus melakukan penyerbuan massal ke Al-Aqsha pada kesempatan Hari Raya “turunnya Taurat.”

“Pasukan israel memperketat langkah pengamanan di gerbang Al-Aqsha, dan menyita kartu-kartu identitas (penduduk pribumi Palestina) yang diberikan kepadanya,” ungkap Aldibs.

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

Penyerbuan harian ke Al-Aqsha biasanya mencakup ibadah dan ritual provokatif di gerbang masjid, dengan para pemukim ekstrimis Yahudi saat itu melakukan tarian, ibadah dan menyanyikan himne alkitab di depan Gerbang Qatanin.

Sementara itu, pakar dalam urusan Kota Al-Quds, Jamal Amro mengatakan bahwa perayaan hari raya Yahudi menargetkan kota suci dan penduduknya serta menjadi beban bagi penduduk pribumi Palestina, akibat tindakan pengamanan ketat yang dilakukan militer Israel di kota tersebut.

Amro meminta penduduk pribumi Palestina di Kota Al-Quds dan di dalam wilayah pendudukan Palestina agar dapat mencapai Al-Aqsha untuk mengintensifkan kehadiran dan Ribat guna menghadapi penyerbuan para ekstremis Israel yang melanggar kesucian bulan suci Ramadhan, dan kesucian Masjid Al-Aqsha.

Sementara Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan resminya bahwa mereka telah mempersiapkan pasukan khusus yang diperkuat untuk menangani perayaan Hari Raya “Turunnya Taurat,” datang bersamaan dengan bulan Ramadhan, untuk memungkinkan kebebasan beribadah kepada semua agama dan masyarakat di Kota Al-Quds.

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Para pemukim ekstrimis Yahudi Israel melakukan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha setiap hari untuk memberlakukan pembagian secara tempat dan waktu di Al-Aqsha dan memalsukan identitas kota suci tersebut.

Bagi umat Islam, Al-Aqsha mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai “Bukit Bait Suci,” mengklaim bahwa situs bersejarah itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Kota Al-Quds selama Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok kota tersebut pada tahun 1980, mengklaim sebagai ibu kota negara Yahudi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

 

Rekomendasi untuk Anda