Ekstrimis Yahudi Makin Leluasa di Al-Aqsha

(Foto: YemenExtra)

 

Para pemukim ekstremis Yahudi makin leluasa menyerbu dan melakukan ritual provokatif di Masjid , .

Selasa pagi (30/5) para pemukim dengan pagaan ketat pasukan militer dan polisi pendudukan Israel dapat menyerbu ke halaman Masjid Al-Aqsha melalui gerbang Al-Magharibah, sebelah barat masjid. .

Sumber lokal mengatakan bahwa para pemukim ekstrimis Yahudi menyerbu halaman dan memotret beberapa tempat, sambil menerima penjelasan tentang dugaan bangunan tersebut sebagai “Kuil Bukit” yang mereka yakini.

Jamaah Muslim dan pelajar sekolah Al-Quran menolak serbuan ekstrimis yahudi tersebut dan mencegah mereka bebas berkeliaran di halaman Masjid Al-Aqsha.

Sehari sebelumnya, Senin dinihari (29/5) para pemukim ekstrimis Yahudi juga menyerbu ke halaman Al-Aqsha, demikian laporan Kantor Berita Palestina Al-Ray.

Sumber lokal melaporkan, sekitar 88 ekstrimis Yahudi menyerbu ke halaman Al-Aqsa dan melakukan tur secara provokatif disertai dengan rabbi yang memberikan penjelasan tentang kuil yang dituduhkan tersebut.

Selain itu, puluhan ekstremis Yahudi juga menyerbu Masjid Al-Aqsha dari Gerbang Al-Mugharibah di bawah penjagaan ketat dari pasukan Polisi Khusus Israel pada hari Ahad pagi (28/5).

Hal ini merupakan sebuah pelanggaran yang jelas disengaja terhadap kesucian Masjid Al-Aqsha pada hari-hari di bulan suci .

Pada pukul 07:30 waktu setempat, pasukan polisi pendudukan Israel membuka Gerbang Al-Mugharibah dan mengerahkan unit khusus di halaman Al-Aqsha, untuk memberikan perlindungan penuh bagi para ekstremis Yahudi.

Koordinator Media Departemen Wakaf Islam di Kota yang diduduki, Firas Aldibs mengatakan, sejumlah 77 pemukim ekstremis dan 50 siswa Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha, dan menyelenggarakan tur provokatif di berbagai bagian halamannya.

Bahkan, ribuan warga jamaah Muslim Palestina terpaksa melakukan sholat Isya dan Tarawih pada hari pertama Ramadhan di halaman Masjid Al-Aqsha di tengah berbagai tindakan dan pelanggaran Israel.

Aldibs juru bicara sebuah organisasi dikelola Yordania yang bertanggung jawab untuk mengawasi situs-situs Islam di kota Al-Quds tersebut melaporkan sekitar 708 pemukim ilegal ekstrimsi Yahudi telah menyerbu kompleks Al-Aqsha melalui Gerbang Al-Magharibah pada hari Rabu (24/5) lalu.

“Sejumlah penjaga masjid terluka setelah mereka diserang oleh pasukan Israel di halaman masjid,” kata Aldibs kepada Anadolu Agency.

Menurutnya, tiga penjaga lainnya ditangkap oleh pasukan Israel. Al-Dibs mengatakan situasi meningkat di kompleks tersebut setelah sekelompok pemukim mencoba melakukan ritual Talmud di dekat Masjid Al-Qibali.

Awal pekan ini, kelompok-kelompok ekstremis Yahudi meminta para pendukungnya untuk bertemu di kompleks Al-Aqsha pada hari Rabu lalu untuk memperingati 50 tahun pendudukan Israel di Kota Al-Quds, yang jatuh pada hari Rabu menurut kalender Ibrani.

Jadi Barak Militer

Puncaknya, pada pekan ini, pasukan pendudukan Israel banyak ditempatkan di Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, khususnya di Kota Tua dan daerah Tembok Al-Buraq, pada kesempatan perayaan Hari Raya Yahudi “Bawakir atau Turunnya Taurat”.

Israel mengubah Kota Al-Quds menjadi “barak militer”, dan mengerahkan ribuan anggota, unit khusus, kavaleri dan patroli militernya, serta menutup banyak jalan dan jalan di kota untuk memudahkan kedatangan para pemukim ekstrimis Yahudi ke dinding Buraq untuk merayakan Pesta orang Yahudi

Sekitar 151 pemukim ekstrimis Yahudi telah menyerbu Masjid Al-Aqsha sejak pembukaan gerbang Al-Magharibah pada Rabu (31/5), pukul 7.30 pagi waktu setempat.

Mereka mengadakan tur provokatif di berbagai bagian halamannya, dan mendapat penjelasan tentang dugaan “kuil bukit”, demikian Kantor Berita Palestina Al-Ray melaporkannya.

Aldibs menunjukkan bahwa ada pertemuan besar para pemukim ekstrimis Yahudi di gerbang luar Al-Aqsha, terutama gerbang “Katanin, Asbat, dan Al-Hadid,” memungkinkan mereka leluasa masuk ke Al-Aqsha.

Pertemuan tersebut sehubungan dengan adanya seruan bagi orang-orang Yahudi untuk terus melakukan penyerbuan massal ke Al-Aqsha pada kesempatan Hari Raya “turunnya Taurat.”

“Pasukan israel memperketat langkah pengamanan di gerbang Al-Aqsha, dan menyita kartu-kartu identitas (penduduk pribumi Palestina) yang diberikan kepadanya,” ungkap Aldibs.

Penyerbuan harian ke Al-Aqsha biasanya mencakup ibadah dan ritual provokatif di gerbang masjid, dengan para pemukim ekstrimis Yahudi saat itu melakukan tarian, ibadah dan menyanyikan himne alkitab di depan Gerbang Qatanin.

Sementara itu, pakar dalam urusan Kota Al-Quds, Jamal Amro mengatakan bahwa perayaan hari raya Yahudi menargetkan kota suci dan penduduknya serta menjadi beban bagi penduduk pribumi Palestina, akibat tindakan pengamanan ketat yang dilakukan militer Israel di kota tersebut.

Amro meminta penduduk pribumi Palestina di Kota Al-Quds dan di dalam wilayah pendudukan Palestina agar dapat mencapai Al-Aqsha untuk mengintensifkan kehadiran dan Ribat guna menghadapi penyerbuan para ekstremis Israel yang melanggar kesucian bulan suci Ramadhan, dan kesucian Masjid Al-Aqsha.

Sementara Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan resminya bahwa mereka telah mempersiapkan pasukan khusus yang diperkuat untuk menangani perayaan Hari Raya “Turunnya Taurat,” datang bersamaan dengan bulan Ramadhan, untuk memungkinkan kebebasan beribadah kepada semua agama dan masyarakat di Kota Al-Quds.

Para pemukim ekstrimis Yahudi Israel melakukan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha setiap hari untuk memberlakukan pembagian secara tempat dan waktu di Al-Aqsha dan memalsukan identitas kota suci tersebut.

Bagi umat Islam, Al-Aqsha mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai “Bukit Bait Suci,” mengklaim bahwa situs bersejarah itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Kota Al-Quds selama Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok kota tersebut pada tahun 1980, mengklaim sebagai ibu kota negara Yahudi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.