Erdogan Bertemu Paus Francis Bicarakan Usaha Bersama Lawan Islamofobia

(EPA-EFE/ALESSANDRO DI MEO/POOL)

Vatikan, MINA  – Presiden Turki Recep Tayyip bertemu di Vatikan, Senin (5/2/2018) untuk membicarakan usaha bersama melawan .

Erdogan mengecam penggunaan ucapan menyesatkan yang menyamakan Islam dengan terorisme.

Pertemuan di Istana Apostolik, Vatikan itu berlangsung “sangat bersahabat,” menurut sumber kepresidenan yang dirilis Anadolu Agency.

Dalam pertemuan, Presiden Turki menunjuk pada kerugian yang akan diakibatkan oleh keputusan AS baru-baru ini tentang Yerusalem, dan menekankan bahwa hal itu tidak boleh terjadi.

Kedua pemimpin selain membahas Yerusalem, juga membahas krisis pengungsi, perkembangan Timur Tengah, terutama Suriah, terorisme, dan hubungan antariman, kata sumber tersebut.

Erdogan dan Paus menegaskan perlindungan status Yerusalem, sebagai kotas suci bagi umat Islam, Kristen dan Yahudi, seperti ditetapkan Resolusi PBB dan hukum internasional.

Paus Francis termasuk salah satu pemimpin internasional yang menonjol dalam mengkritik keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

“Kami tentu mengucapkan terima kasih kepada Paus atas pesannya mengenai masalah ini,” ujar Erdogan.

Demikian pula, Paus mengungkapkan kekagumannya atas upaya Erdogan membela Yerusalem serta sikapnya dalam menyambut dan membantu para pengungsi.

Erdogan juga berbicara kepada Paus tentang usaha dan operasi kontra-terorisme Turki di Suriah.

Upaya bersama melawan xenofobia dan Islamofobia dibahas dalam pertemuan tersebut, dengan menekankan bahwa menyamakan Islam dengan teror adalah hal yang salah.

Mereka menekankan semua tokoh harus menghindari ucapan provokatif yang mempromosikan kesetaraan palsu tersebut.

Erdogan mengatakan kepada Paus bahwa Turki menghargai orang-orang dari semua agama, termasuk orang-orang Katolik, serta hidup berdampingan dalam harmoni dan damai.

“Untuk itu, pemerintah Turki telah memulihkan 14 gereja dan sebuah sinagog,” lanjut Erdogan.

Erdogan dan Francis sepakat bahwa langkah bersama diperlukan untuk memobilisasi masyarakat internasional dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas regional serta dalam upaya mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Kedua pemimpin tersebut juga sepakat untuk menjaga hubungan pada masa depan. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.