Erdogan Peringatkan Propaganda Negatif Terkait Gempa

Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip memperingatkan  agar tidak menyebarkan desas-desus negatif bahwa negara itu tidak siap menghadapi gempa bumi.

Erdogan mengatakan, Turki akan “melakukan apa pun yang diperlukan dan memastikan tidak ada yang dibiarkan tanpa rumah”. The National melaporkan, Ahad (26/1).

Ia menyebut kritikan itu ‘bermotivasi politik’

“Jangan dengarkan desas-desus, jangan dengarkan propaganda negatif dan bertentangan siapa pun dan ketahuilah bahwa kami adalah pelayan Anda,” ujarnya.

Korban tewas akibat gempa kuat yang melanda Turki timur telah meningkat menjadi 35, kata para pejabat pada hari Ahad, sementara upaya penyelamatan terus berlanjut.

Gempa berkekuatan 6,8 melanda Turki bagian timur pada Jumat malam (24/1), dengan pusat gempa di kota kecil Sivrice di tepi danau di provinsi Elazig. Getaran mempengaruhi kota-kota di dekatnya dan dirasakan di negara-negara tetangga.

Sebagian besar dari mereka yang tewas berada di Elazig sementara setidaknya empat orang tewas di Malatya yang berdekatan, kata badan manajemen bencana dan darurat pemerintah Turki.

Lainnya 1.607 terluka, hampir 80 bangunan runtuh sementara 645 rusak berat di Elazig dan Malatya, kata badan itu.

Pembangunan Kembali

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan operasi penyelamatan sebagian besar telah selesai, meskipun tim darurat menemukan enam orang terjebak di bawah puing-puing.

“Sudah sekitar 36 jam tapi kami masih bisa berharap,” kata Soylu di Elazig, sekitar 550 kilometer di timur ibukota Ankara.

Dia mengatakan gempa susulan terus berlanjut, dan 20 dari 733 gempa susulan yang terdaftar sejauh ini berkekuatan 4 atau lebih.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan bahwa 104 orang dirawat di rumah sakit, 13 di antaranya dirawat intensif, tetapi tidak ada yang dalam kondisi kritis.

Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Murat Kurum mengatakan gempa telah merusak bangunan di beberapa provinsi dan 12 perlu segera dibongkar.

Kurum mengatakan, pemerintah akan memulai proses pembangunan kembali bangunan yang membutuhkan pembaruan segera.

Pekerja darurat dan pasukan keamanan mendistribusikan tenda, tempat tidur dan selimut saat suhu malam turun di bawah titik beku di daerah yang terkena dampak.

Masjid, sekolah, ruang olahraga dan asrama siswa dibuka untuk ratusan orang yang meninggalkan rumah mereka setelah gempa.

“Gempa itu sangat parah. Kami kehabisan tenaga,” kata warga Emre Gocer kepada kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah ketika ia berlindung bersama keluarganya di sebuah gedung olahraga di Sivrice.

“Kami tidak memiliki tempat yang aman untuk tinggal sekarang,” ujarnya.

Saat mengunjungi Sivrice dan kota Elazig, Erdogan menjanjikan dukungan negara bagi mereka yang terkena dampak bencana.

“Kami tidak akan meninggalkan siapa pun di tempat terbuka,” kata Erdogan. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.