Evakuasi Syuhada Abdullah Al-Ghoul dan Shereen Abu Aqelah

(Foto: Shehab)

Jenin, MINA – Saksi mata menemukan tubuh yang syahid setelah dieksekusi oleh penembak jitu Israel di sebuah gang di kamp Jenin, Kamis pagi (26/1).

Kejadian ini mengingatkan kembali warga Palestina dengan eksekusi yang dilakukan Israel kepada jurnalis Sherine Abu Aqleh di kamp yang sama tahun lalu. Demikian dikutip dari Shehab, Jum’at, (27/1).

Dari video yang beredar menunjukkan momen-momen evakuasi sang syahid Abdullah Al-Ghoul yang sangat mirip dengan perlakuan menyakitkan Israel terhadap jurnalis Al-Jazeera, , karena keduanya jatuh ke tanah dengan peluru yang tembus di kepala, ditembakan dengan cara yang sama.

Sejak wafatnya Abu Aqelah pada 11 Mei 2022, hingga hari ini, Jenin tak henti-hentinya menghadirkan syuhada demi syuhada di jalan kemenangan dan pembebasan. Mengingat semakin meningkatnya perlawanan di sana serta munculnya beberapa kelompok perlawanan bersenjata dan yang paling menonjol adalah “Brigade Jenin”.

Aktivis memposting di media sosial gambar yang menggabungkan momen evakuasi Abdullah Al-Ghoul, dan jurnalis Sherine Abu Aqelah serta menekankan, pendudukan masih melanjutkan kejahatannya terhadap warga Palestina tanpa peduli waktu atau tempat.

Pada Kamis pagi, pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian di kamp Jenin dan menyebabkan kematian 10 warga Palestina, termasuk seorang wanita, dan puluhan orang luka-luka, di tengah seruan untuk menanggapi kejahatan Israel dan agresinya terhadap warga Palestina.

Aktivis Sorita Al-Asaadi mengunggah foto tersebut dan menulis di halaman twitter-nya,“Dalam setahun dengan pemandangan yang sama mulai dari Sherine Abu Aqelah sampai kepada Abdullah Al-ghoul hari ini dan pembunuhnya ada di sini, Jenin,” ungkapnya.

Sebuah akun atas nama Malak mengatakan, “Hanya di sini di Jenin anda melihat adegan ini, dan diulang antara adegan Sherine Abu Aqelah dan adegan Abdullah al-Ghoul, kamp Jenin masih berdarah.”

Sementara sebuah akun atas nama Khaled menegaskan, adegan kriminal pendudukan diulangi di Jenin dengan mengatakan, “Adegan yang sama terulang di Jenin, adegannya sama, penjahatnya sama, pelurunya sama dan korbannya semuanya orang Palestina antara Sherine Abu Aqelah dan salah satu syuhada hari ini.”

Akun Twitter bernama Ruqaya mengunggah gambar syuhada hari ini dan jurnalis Abu Aqelah, Ia mengatakan, “Hari ini seperti apa yang terjadi kemarin?”

Dalam konteks yang sama, akun twitter Aktivis Yahya Bashir memuji kepahlawanan para syuhada Jenin dan perlawanan mereka terhadap pasukan pendudukan, hingga nafas terakhir mereka. Yahya mengatakan, para pahlawan Jenin yang tidak memalingkan muka, tidak lari dari konfrontasi, dan tidak mundur dari barisan kecuali sebagai syuhada.

Sementara akun Twitter Wael Abu Omar mengutip apa yang dikatakan komandan unit Yamam di tentara pendudukan Israel tentang perlawanan Jenin, “Perlawanan kamp Jenin melawan kami secara langsung dan menembakkan alat peledak dan peluru ke arah kami dari segala arah.”

Aktivis Karim Gaza menposting, atas nama para syuhada, sebuah syair puisi yang mengatakan, “Mereka menjawab panggilan Tuhan, jadi mereka pergi. Ringan, mereka tidak bisa menunggu. Dan salah satu dari dua dermawan memiliki slogan untuk mereka.”

Pembunuhan dan eksekusi warga Palestina oleh tentara pendudukan Israel meningkat sejak awal tahun ini di Tepi Barat, di bawah kedok dan dukungan dari pemerintah pendudukan sayap kanan ekstrim pimpinan Benyamin Netanyahu.

Tercatat, 26 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka sebagai akibat dari agresi pendudukan yang terus-menerus. (T/chy/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)