Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak para penyintas Covid-19 yang dinyatakan sembuh, khususnya warga DKI Jakarta untuk mendonorkan plasma darah konvalesen.
“Saya mengajak para penyintas Covid-19 untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya demi membantu teman-teman kita yang masih berjuang di rumah sakit dan memiliki gejala yang berat dan kritis, terapi plasma darah konvalesen ini merupakan terapi yang efektif untuk mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19,” ujar Anies. Demikian keterangan tertulis diterima MINA, Kamis (14/1).
Anies mengakui Alasannya untuk mendonorkan plasma darah, lantaran ia pernah merasakan terinfeksi Covid-19.
Menurutnya, terinfeksi Covid-19 tidak menyenangkan, ditambah lagi tidak bisa ditemani oleh orang orang tercinta karena harus diisolasi.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Saya pernah merasakan Covid-19, dan itu tidak enak. Beruntung saya bisa sembuh walaupun dalam kurun waktu yang lama. Saya ingin warga DKI juga bisa sembuh seperti saya. Itulah alasan kenapa saya mendonorkan plasma darah saya,” jelasnya.
Anies menambahkan, mendonorkan plasma darah tidak sakit dan seperti donor darah biasa.
Hanya saja, prosesnya memerlukan waktu agak lama. Donor plasma darah membutuhkan waktu sampai 30 menit lebih.
Anies berpesan kepada para pasien positif Covid-19 untuk tetap semangat dalam menjalani perawatan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Menurutnya, banyak orang di luar sana yang mendukung dan peduli proses kesembuhan pasien positif covid-19 dengan membantu melalui donor plasma darah.
“Semoga apa yang sudah saya lakukan dapat bermanfaat untuk pasien positif Covid-19 lain,” harapnya.
Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa Covid-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh, yang ditandai dengan pemeriksaan Swab menggunakan RT-PCR sebanyak 1 kali dengan hasil negatif.
Plasma konvalesen diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Hasil akan baik jika diberikan kurang dari 14 hari dari onset (saat timbulnya gejala) dan diharapkan antibody dari pasien yang sudah sembuh bekerja sebagai imunisasi pasif bagi pasien tersebut.
Kriteria donor adalah penyintas Covid-19, tidak pernah ditransfusi, dan lebih diutamakan adalah laki-laki. (R/Hju/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan