Tel Aviv, MINA – Surat Kabar Israel, Haaretz menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai masalah utama dalam situasi yang dihadapi entitas pendudukan saat ini.
Haaretz menulis dalam editorialnya, Israel menutup telinga dan memejamkan mata dengan media-media Israel yang jarang menyiarkan gambar-gambar kehancuran dan reruntuhan di Gaza. Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggambarkan keadaan situasi saat ini sebagaimana adanya.
“Dalam menggambarkan situasi politik di Israel, Biden bahkan membantu Netanyahu ketika ia mengatakan perdana menteri adalah teman baik, namun saya pikir dia harus mengganti pemerintahan ini dan Biden menyebut pemerintahan Netanyahu saat ini adalah pemerintahan yang paling konservatif dalam sejarah Israel,” tulis Haaretz dalam laporannya, seperti dikutip Middle East Monitor, Ahad (17/12).
Menurut Haaretz dalam laporannya, Pemerintahan Netanyahu sama sekali tidak konservatif. Ini adalah pemerintahan yang revolusioner, sayap kanan, radikal mesianis yang melancarkan kudeta rezim dan bermimpi untuk menganeksasi wilayah tersebut.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Editorial Haaretz menyimpulkan, Netanyahu tidak bertindak untuk kebaikan Israel tetapi hanya demi kelangsungan politiknya.
“Biden, masalahnya bukan pada Ben-Gvir dan orang-orang baru, masalahnya ada pada Netanyahu,” kata Haaretz. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)