Hamas: Kami Kerja Keras untuk Patahkan Blokade Israel di Gaza                    

Gaza, MINA – Anggota politbiro senior Hamas Dr. Khalil Al-Hayya mengatakan, Hamas bekerja keras untuk mematahkan blokade Israel yang telah diberlakukan di Jalur Gaza selama lebih dari 17 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Al-Aqsa pada Jumat(5/8),  pejabat Hamas itu memaparkan tindakan  Israel telah memperburuk kondisi kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung dan menambah penghinaan terhadap situasi sulit di Yerusalem.

 

Pejabat senior Hamas itu mengatakan, sebagaimana dikutip dari Palestinian Information Center, Gerakan telah membahas blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza dan pelanggaran Israel di Yerusalem dan Tepi Barat dengan beberapa negara dan badan internasional.

Dia menekankan, rakyat Palestina akan terus berusaha menghadapi dan menggagalkan pengepungan dan blokade yang dilakukan Israel yang mengakibatkan penderitaan bagi bangsa Palestina.

Ditanya tentang situasi di Yerusalem, Al-Hayya menegaskan  pendudukan Israel tidak memiliki tempat di kota suci Yerusalem, yang merupakan ibu kota abadi Palestina.

Dia memperingatkan, pelanggaran Israel yang terus berlanjut di Yerusalem memicu perselisihan di wilayah tersebut.

Al-Hayya juga menekankan pada perlawanan komprehensif dengan segala cara yang mungkin menjadi pilihan bagi rakyat Palestina di tengah kegagalan solusi politik.

“Kami tidak memiliki solusi lain yang tersisa, kecuali perlawanan terhadap pendudukan Israel dan upayanya untuk melegalkan Masjid Al-Aqsha, memaksakan pengepungan di Jalur Gaza, dan pelanggaran terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel,” Tegasnya.

Menurutnya, opsi perlawanan akan mengarah pada berakhirnya pengepungan Israel dan membebaskan tanah Palestina yang diduduki.

Menyambut inisiatif untuk menyembuhkan perpecahan Palestina, ia menyerukan restrukturisasi Organisasi Pembebasan Palestina untuk membuatnya lebih inklusif dari faksi dan partai Palestina.

Pejabat senior Hamas juga mendesak negara-negara yang menampung pengungsi Palestina di tanah mereka untuk memberi  kondisi hidup yang layak sampai pembebasan dan kembali ke tanah air mereka.

“Warga Palestina di Kamp-kamp pengungsi hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan, dan ada upaya untuk meniadakan kamp-kamp ini,” kata pejabat Hamas

Pejabat Hamas mengatakan, Gerakannya siap untuk memperkuat hubungannya dengan semua negara kecuali Israel. Namun, di lain itu, negara-negara yang menormalkan hubungan dengan Israel melemahkan perlawanan Palestina.

Al-Hayya menyerukan negara-negara Arab dan Islam, bersama dengan orang-orang bebas di dunia, untuk bersatu menghadapi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel. (Iwn/P1)