Jakarta, MINA – Memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap 4 Februari, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) kembali menyerukan kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan deteksi dini kanker.
Menurut Ketua YKPI Linda Agum Gumelar, selama ini kerap dijumpai pasien kanker baru memeriksakan diri setelah berada di stadium lanjut. Akibatnya, risiko kesembuhan menjadi lebih rendah.
“Jika pasien kanker payudara ditemukan pada stadium awal, maka angka harapan hidup (kualitas hidup) pasien akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien yang terdiagnosa sudah pada stadium lanjut,” kata Linda pada Selasa (4/2) di Jakarta.
Linda mengutip laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengungkapkan, saat ini setiap menit terdapat 17 orang meninggal dunia karena kanker.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Faktor risikonya pun beraneka ragam, mulai dari aktivitas merokok, jarang berolahraga, obesitas, kecanduan alkohol, infeksi, polusi lingkungan, paparan zat karsinogen, dan radiasi.
“Karena itu tema ‘I Am and I Will’ selaras dengan komitmen setiap individu untuk bertindak dalam menghadapi ancaman kanker di dunia,” tegas Linda.
Linda menambahkan, pencegahan kanker dengan melakukan deteksi dini juga merupakan bagian dari visi YKPI ‘Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut Tahun 2030’, yang diwujudkan melalui lima program kerja.
Beberapa cara deteksi dini antara lain dengan melakukan periksa payudara sendiri (Sadari), periksa payudara secara klinis (Sadanis), USG, dan mammografi.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
YKPI yang akan menjadi tuan rumah Southeast Asia Breast Cancer Symposium (SEABCS) pada 17-19 Juli 2020, merupakan anggota Reach to Recovery International (RRI) sejak September 2014, dan Union of International Cancer Control (UICC) sejak November 2016. (R/R5/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia