Beirut, MINA – Perlawanan Islam di Lebanon, Hezbollah, pada Kamis (31/10) merilis rangkuman perkembangan lapangan terbaru di Lebanon selatan dan Front Utara, yang mengungkap penghitungan kerugian terbaru di pihak Israel.
Hezbollah menekankan penghitungan ini hanya mencakup kerugian Israel sejak dimulainya invasi darat ke Lebanon Selatan. Almayadeen melaporkan.
Dalam pernyataan tersebut, Hezbollah mengonfirmasi tewasnya 95 tentara Israel sementara 900 lainnya terluka. Penghitungan ini mencakup perwira militer dan prajurit.
Mengenai penghancuran sistem dan kendaraan militer, Hezbollah mengatakan para pejuangnya menghancurkan 42 tank tempur utama Merkava, empat buldoser lapis baja D9, dua Humvee, sebuah kendaraan lapis baja, dan sebuah pengangkut personel lapis baja (APC).
Baca Juga: Menhan Korea Selatan Mundur Usai Krisis Darurat Militer
Angkatan Pertahanan Udara Perlawanan menjatuhkan tiga pesawat nirawak Hermes 450 dan dua kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900.
Media Militer Hezbollah mengatakan jumlah korban yang dirilis Kamis malam itu tidak termasuk kerugian Israel yang diderita dalam serangan jarak jauh dan tidak langsung yang menargetkan pangkalan, lokasi militer, permukiman, dan kota-kota yang diduduki.
Pasukan Roket Hizbullah juga secara aktif menargetkan lokasi-lokasi Israel dan titik-titik pertemuan militer di sepanjang perbatasan Lebanon-Palestina.
Selain itu, beberapa serangan jarak jauh dilakukan oleh pasukan roket tersebut, beberapa di antaranya menargetkan lokasi-lokasi militer strategis, jauh ke dalam wilayah Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Sidang Kasus Korupsi Netanyahu akan Berlangsung Pekan Depan
Dari 17 Oktober 2024 hingga 31 Oktober 2024, Pasukan Roket melakukan total 655 serangan roket, 63 di antaranya dilakukan dalam tiga hari sebelum pernyataan tersebut dirilis.
Beberapa serangan menargetkan lokasi-lokasi yang berjarak 105 km dari perbatasan Lebanon-Palestina, di pinggiran kota Tel Aviv.
Angkatan Udara Nirawak Hezbollah juga melakukan serangan jarak jauhnya sendiri dan mendukung para pejuang di garis depan, dengan menargetkan kelompok-kelompok pasukan Israel.
Dalam kurun waktu yang sama, yang disebutkan di atas, Angkatan Udara Tak Berawak melaksanakan 76 operasi, yang melibatkan peluncuran lebih dari 170 pesawat nirawak serang satu arah.
Baca Juga: Tentara Arakan Jadi Ancaman Baru Bagi Muslim Rohingya
Sebelas operasi ini dilakukan dalam tiga hari sebelumnya, dengan serangan terdalam menargetkan lokasi 145 km selatan perbatasan.
Angkatan Pertahanan Udara Hezbulloh melakukan 20 operasi, yang berupaya menjatuhkan target musuh, dalam jangka waktu yang sama. Empat dari operasi ini dilakukan dalam tiga hari terakhir.
Perlawanan juga menegaskan, jalur pasokan menuju poros konfrontasi belum terputus sejak agresi Israel pertama kali diluncurkan. Selain itu, Hezbollah menekankan poros-poros ini telah dipasok dengan tenaga kerja dan senjata yang diperlukan untuk mempertahankan diri dari invasi Israel. []
Baca Juga: Pejabat: Mayoritas Tahanan Asing di Iran adalah Warga Afghanistan
Mi’raj News Agency (MINA)