IBS Gandeng KISUCI Gelar Pengabdian Masyarakat Pengembangan Bisnis UMKM Hijau di Desa Cipambuan Bogor

(Foto: Istimewa)

Kabupaten , MINA – STIE Indonesia Banking School () Jakarta menjalin kemitraan desa binaan pengembangan bisnis UMKM berbasis ekenomi hijau (Green UMKM) melalui program pengabdian kepada masyarakat di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Program pengabdian masyarakat tersebut ditandai dengan pelaksanaan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) di Komunitas Iklim Sungai Cikeas () yang berlokasi di kawasan Desa Cipambuan itu pada Kamis (10/8).

Direktur Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IBS, Dr. Ir. Hayu S. Prabowo, M.Hum, program kerja pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi pemberdayaan masyarakat di desa tersebut.

Dia berharap program tersebut dapat menjadi model pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui green UMKM dengan menggali kearifan lokal dan menjaga lingkungan hidup untuk masyarakat yang lebih baik.

“Sehubungan dengan komitmen kami sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan ekonomi berkelanjutan, kearifan lokal, dan lingkungan hidup. Melalui program ini kami ingin memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi pembangunan dan pepmberdayaan masyarakat di wilayah tersebut,” kata Hayu.

Baca Juga:  Kuota Terpenuhi, Masyarakat Diimbau Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Pelaksanaan diskusi terarah tersebut dihadiri Kepala Desa Cipambuan Dadang Darajat; serta para pembicara selain Dr Hayu Prabowo yang juga Pendiri Komunitas KISUCI, yakni Kabid Penelitian dan PKM IBS Dr. Wiwi Idawati; Kabid Teknologi Informasi IBS Deni Wardhani, ST., MTI.; Dosen Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah (MKPS) IBS Zulfison, S.Ag., MA; Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University Dr Khalifah muhammad Ali yang juga inisiator Hutan Wakaf, dan Ketua Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan.

Diskusi yang diikuti masyarakat setempat, terutama generasi muda, dan anggota pengurus komunitas KISUCI ini digelar untuk mengindentifikasi kebutuhan masyarakat serta perencanaan dan desain kegiatan bersama mendorong UMKM menuju ramah lingkungan.

“Untuk tahap awal kita menjaring semua aspirasi masyarakat. Tahap berikutnya adalah aksi nyata yang akan didampingi dosen-dosen IBS. Umpamanya dalam menyediakan permodalan, memasarkan secara digital produk yang mereka hasilkan dan diversifikasi produk,” tutur Hayu.

Kabid Penelitian dan PKM IBS Dr. Wiwi Idawati, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha lokal yang berkelanjutan, melestarikan dan menggali kearifan lokal sebagai warisan budaya dan peninggalan masa lalu yang berharga.

Baca Juga:  Ini Jadwal Keberangkatan dan Kepulangan Jamaah Haji 2024

Selain itu, mendorong kesadaran dan patisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan lingkungan hidup dan sumber daya alam.

“Program ini akan difokuskan pada masyarakat desa Cimpambuan, Babakan Madang, Bogor, dengan keterlibatan berbagai kelompok masyarakat, termasuk pemuda, petani, pengrajin, dan tokoh adat setempat,” ujarnya.

Sementara itu DR. Khalifah Muhammad Ali mengatakan salah satu elemen penting untuk meningkatkan perekonomian umat adalah wakaf. Wakaf dapat mensejahterakan. Saat ini, ia juga tengah menggencar msosialisasi implementasi wakaf hutan. Nilai manfaatnya adalah untuk menjaga kelestarian alam.

“Jika selama ini yang umum dikenal masyarakat hanya wakaf makam, masjid dan madrasah (3M), maka Kami memperkenalkan wakaf hutan. Ini sangat penting untuk menjaga kelestarian alam,” tuturnya.

Wakaf hutan yang disosialisasikan DR. Khalifah kini sudah memperlihatkan hasil. Pihaknya telah mengelola wakaf hutan lebih dari satu hektar di kawasan hutan Pamijahan, Bogor, dan luasnya akan terus bertambah.

Baca Juga:  7 Mei Seluruh Kampus Muhammadiyah Gelar Aksi Bela Palestina

“Hutan wakaf adalah hutan yang dibangun di atas tanah wakaf. Pada program Hutan Wakaf ini kami memfokuskan pada tiga hal, yakni ekologi, ekonomi dan edukasi,” pungkasnya.

Kepala Desa Cipambuan Dadang Drajat sangat mengapresiasi program IBS yang melakukan pengabdian masyarakat di wilayahnya.

“Kesenjangan sosial masih terjadi di wilayah ini. Melalui program pengabdian masyarakat IBS ini kami berharap dapat menaikan citra desa kami. Kami juga megapresiasi kehadiran KISUCI yang diharapkan menjadi tujuan wisata desa unggulan yang menciptakan lapangan pekerjaan yang luas kepada warga kami,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua Umum PJMI Ismail Lutan menekankan pihaknya siap mensosialisasikan kawasan KISUCI kepada komunitas nasional dan internasional. Karena dia menilai keberadaan KISUCI di sepanjang daerah aliran Sungai Cikeas ini sangat penting untuk menjaga kelestarian DAS Cikeas.

“Tidak lama lagi daerah sepanjang DAS Cikeas akan penuh oleh perumahan. Tentu ini akan menimbulkan masalah lingungan yang serius. Dengan adanya KISUCI yang didirikan oleh Pak Hayu maka persoalan lingkungan itu bisa diawasi. Mumpung belum terlanjur pelik,” tuturnya.(L/R1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.