Jakarta, MINA – Indonesia, Belanda dan negara-negara Kepulauan Pasifik berinisiatif mengembangkan kerja sama konkret di bidang penanggulangan dampak perubahan iklim.
Inisiatif ini dibuka dengan kegiatan ”Indonesia-Netherlands-Pacific Workshop: Learning and Sharing Experiences, Identifying Potential Areas for Collaboration in Tackling the Impact of Climate Change”, yang berlangsung secara hibrida di Bali, Indonesia, Kamis (21/10).
“Dalam memerangi dampak perubahan iklim, kemitraan sangat dibutuhkan. Kami dukung kolaborasi lebih lanjut sebagai tindak lanjut kegiatan kita hari ini,” ungkap Zarak Khan, Direktur Program dan Inisiatif dari Sekretariat Pacific Islands Forum (PIF) dalam keterangan persnya.
Kegiatan workshop tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI, didukung oleh Kedutaan Besar Belanda di Jakarta dan semua Perwakilan RI di Kawasan Pasifik, sebagai bagian dari upaya bersama dalam menghadapi salah satu tantangan terbesar dunia saat ini, yaitu perubahan iklim.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Inisiatif ini menjadi sarana untuk memperkuat kemitraan Indonesia, Belanda, dan negara-negara di Kawasan Pasifik. Kegiatan dihadiri lebih dari 100 orang peserta dari berbagai latar belakang tersebut, termasuk pejabat pemerintah, akademisi dan pakar dari Indonesia, Belanda dan Pasifik.
Kegiatan hadirkan enam orang narasumber, meliputi Duta Besar Fiji di Jakarta, Direktur Adaptasi Perubahan iklim KLHK RI, pakar bidang lingkungan dan perubahan iklim dari Indonesia, Belanda, UNEP dan Sekretariat PIF.
“Perubahan iklim, sebagaimana tantangan lingkungan lainnya, memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi, masyarakat, dan bahkan politik. Oleh karena itu, Indonesia terus menjadi contoh dan telah berhasil kurangi tingkat deforestasi hingga 75%, terendah dalam sejarah,” jelas Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Ngurah Swajaya dalam sambutaan pembukaan.
Turut memberikan sambutan pembukaan adalah Climate Envoy Belanda, Pangeran Jaime de Bourbon de Parme. “Kita tidak dapat terus bersandar pada prinsip business as usual. Kita berkumpul di kegiatan ini untuk mendengarkan ide-ide baru, pemikiran-pemikiran di luar yang biasanya untuk perangi bersama tantangan perubahan iklim,” ungkapnya.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Kegiatan ini menghasilkan tiga pokok rekomendasi. Pertama, komitmen pembentukan kerja sama segitiga Indonesia-Belanda-Pasifik. Kedua, pembentukan Pacific-Indonesia-Netherlands Network (PINN), yang beranggotakan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi dan pakar, serta masyarakat sipil.
Ketiga, prioritas kerja sama penanggulangan dampak perubahan iklim meliputi rehabilitasi pesisir pantai, pariwisata dan perikanan.
“Mengatasi dampak perubahan iklim adalah komitmen bersama kita, dan menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan hari ini akan menjadi bukti komitmen bersama kita tersebut,” pungkas Duta Besar Tri Tharyat, Staf Ahli Menlu RI Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menutup rangkaian kegiatan workshop tersebut. (R/R1/RS2)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Mi’raj News Agency (MINA)