Indonesia Beri Beasiswa kepada Mahasiswa Ethiopia

Addis Ababa, MINA – Indonesia akan memberikan beasiswa D-3 Keperawatan kepada 50-100 orang lulusan sekolah lanjutan tingkat atas Ethiopia untuk kuliah di , Sampang, Jawa Timur mulai tahun ajaran pendidikan 2020-2021.

Beasiswa tersebut diberikan oleh Yayasan Nazhatut Thullab Prajan Camplong sebagai pengelola STIKES Nazhatut Thullab yang juga merupakan sebuah pondok pesantren.

Hal itu dikatakan Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, usai mendampingi Wakil Ketua, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR-RI, Surahman Hidayat, dan anggota BKSAP Zairina usai bertemu dengan The Ethiopian Islamic Affairs Supreme Council (EIASC) dan Addis Ababa Ulema Unity Forum (UUF) di Addis Ababa, Senin (16/9). Zairina juga pimpinan STIKES Nazhatut Thullab.

“Pemberian beasiswa untuk merupakan bagian dari bentuk kepedulian dan kontribusi Indonesia untuk memajukan kerja sama internasional, khususnya di bidang pendidikan keperawatan dan dalam rangka mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Ethiopia,” kata Zairina.

“Ke depan kita harapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih besar bagi kemajuan dunia keperawatan di Ethiopia, termasuk mengirim perawat,” tambahnya.

Delegasi BKSAP DPR RI berada di Addis Ababa dalam rangka kunjungan kerja untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama Indonesia dan Ethiopia. Selama berada di Ethiopia delegasi bertemu dan berdikusi dengan Pimpinan DPR dan Ketua Hubungan Luar Negeri Ethiopia serta sejumlah pimpinan lembaga pemerintah dan non-pemerihtah.

“Pemberian beasiswa oleh Yayasan Nazhatut Thullab kepada mahasiswa Ethiopia merupakan terobosan baru yang perlu diapresiasi dan dicontoh oleh banyak pihak di Indonesia. Ini sekali lagi menunjukkan bahwa hubungan dan kerjasama Indonesia dengan Ethiopia sangat erat dan kuat,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur.

Ia mengatakan Indonesia memiliki peluang kerja sama yang besar dibidang keperawatan dengan Ethiopia, khususnya dalam capacity building yaitu mengirim perawat Indonesia melatih calon perawat Ethiopia serta hibah alat-alat kesehatan dan obat-obatan ke rumah sakit pemerintah.

“Saat ini Ethiopia membutuhkan tenaga perawat yang banyak untuk pelayanan kesehatan. Rasio jumlah perawat dan penduduk Ethiopia saat ini adalah 1 berbanding 4.500 orang,” ujarnya. (L/R11/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.