Teheran, 28 Jumadil Akhir 1437/7 April 2016 (MINA) – Iran berencana mengirim delegasi ke Arab Saudi untuk membahas pengaturan baru haji ke Makkah.
Pengiriman itu akan menjadi kunjungan resmi pertama Iran setelah Pemerintah Riyadh memutuskan hubungan pada Januari, setelah terjadi serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Teheran, demikian Al-Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Haji September tahun lalu telah dirusak oleh insiden mematikan yang menewaskan ratusan orang, banyak dari mereka adalah warga Iran, yang memicu ketegangan antara kedua kekuatan Timur Tengah itu.
Kepala Organisasi Haji Iran Saeed Ohadi mengatakan, pihak berwenang Saudi telah mengundang Pemerintah Teheran mengirim delegasinya ke Riyadh pada 14 April untuk membahas persiapan haji, yang diperkirakan akan jatuh pada September tahun ini.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Ohadi mengatakan bahwa anggota delegasi Iran masih menunggu visa mereka dan mengharapkan bertemu dengan Menteri Haji Saudi.
“Nasib haji tahun ini akan diputuskan dalam pertemuan ini,” kata Ohadi, menurut Kantor Berita Iran Tasnim.
Arab Saudi telah menghadapi kritikan keras terkait penanganan insiden jamaah yang terinjak-injak tahun lalu, yang diyakini sebanyak 2.070 orang telah tewas.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memerintahkan penyelidikan atas penyebab insiden yang terjadi ketika dua kelompok peziarah berkumpul dan terhenti di persimpangan jalan di sebuah kota tenda di luar Mekkah.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Namun, setelah lebih dari enam bulan, tidak ada hasil temuan yang telah diterbitkan.
Para pejabat Iran menuduh Riyadh melakukan kesalahan penanganan respon dan mengeluhkan keterlambatan memulangkan jenazah 461 warga Iran yang meninggal di Makkah. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama