Jeddah, 19 Ramadhan 1438/14 Juni 2017 (MINA) – Raja Salman Arab Saudi dan Perdana Menteri (PM) Irak, Haider Al-Abadi hari ini Rabu (14/6) dijadwalkan bertemu di Jeddah. Demikian menurut laporan surat kabar yang berbasis di London, Ashraq Al Awsat, mengutip Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Thamer Al-Sabhan untuk urusan Teluk.
Al-Abadi sebagaimana dilaporkan Arab News mengatakan pada hari Selasa (13/6), Irak menentang isolasi Qatar oleh Arab Saudi dan tetangga Teluk Arab lainnya, karena hal itu merugikan rakyat biasa.
“Bagi rezim tidak terpengaruh oleh blokade itu. Blokade itu justru menyakitkan banyak orang,” kata Al-Abadi kepada wartawan di Baghdad.
Menurut Al-Abadi, dia akan meminta penjelasan dari Arab Saudi tentang tuduhannya yang dibuat terhadap Qatar.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Al-Abadi sangat ingin agar Irak tidak terlibat dalam perselisihan antara Qatar dan negara tetangganya. Pada hari Ahad (11/6), dia menolak laporan pers yang membuat marah negara-negara Teluk Arab, yang mengatakan bahwa ratusan juta dolar dikirim oleh Qatar ke Baghdad untuk pembebasan sekelompok sekelompok bangsawan Qatar yang diculik di Iran, pada bulan April.
Kaum bangsawan diculik pada tahun 2015 di Irak selatan, sebuah wilayah yang dikuasai oleh kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran.
Raja Salman dan Al-Abadi terakhir bertemu pada bulan Maret di sela-sela KTT Arab dan pada bulan Februari Menlu Saudi Adel Al-Jubeir melakukan kunjungan ke Baghdad.(T/B05/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah