IRAN BANTAH KIRIM SENJATA KE YAMAN

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Merziye Afham menyangkal tudingan "Iran kirim senjata ke Yaman". (Foto: Dok. IRNA)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Merziye Afham menyangkal tudingan “ kirim ke ”. (Foto: Dok. IRNA)

Teheran, 11 Jumadil Akhir 1436/31 Maret 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Iran membantah klaim yang menuding Teheran mengirim senjata ke Yaman, Senin (30/3).

“Klaim senjata telah dikirim dari Iran ke Yaman benar-benar salah, dan klaim tersebut tidak dapat menjadi dasar untuk intervensi di Yaman,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Merziye Afham dalam sebuah pernyataan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Pada tanggal 1 Maret, penerbangan langsung dari Teheran tiba di ibukota Yaman Sanaa, penerbangan pertama oleh sebuah maskapai penerbangan Iran sejak penyatuan Yaman pada 1990.

Pada akhir Februari, kelompok Syiah Yaman yang saat ini menguasai ibukota Sanaa, menandatangani nota kesepahaman dengan Teheran, di mana 28 penerbangan langsung akan dioperasikan antara Sanaa dan Teheran setiap pekan.

Beberapa pengamat menyuarakan kekhawatirannya bahwa penerbangan dapat digunakan untuk mentransfer senjata kepada Houthi.

Afham mengatakan, kesepakatan itu hanya mencakup kegiatan penerbangan komersial sipil dan bukan militer.

Negara-negara Teluk tertentu menuduh Iran mendukung pemberontak Houthi Yaman.

Afham mengatakan, bantuan medis dan pangan telah dikirim ke Sanaa sejak perjanjian ditandatangani.

Sejak Rabu pekan lalu, Arab Saudi dan sekutu Teluk telah menyerang posisi kelompok militan Houthi di Yaman dengan koalisi serangan udara.

Pemerintah Riyadh mengatakan, serangan dalam rangka menanggapi permintaan Presiden Yaman yang diperangi, Abd-Rabbu Manshour Hadi, untuk “menyelamatkan rakyat Yaman dari milisi Houthi”. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0