Teheran, MINA – Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Suriah salah sejak awal.
“Kehadiran pasukan AS sejak awal pada prinsipnya adalah langkah yang salah dan tidak logis, penyebab utama ketidakstabilan dan ketidakamanan di kawasan itu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi di saluran Telegram-nya pada Sabtu (22/12).
Itu adalah komentar pertama pemerintah Teheran mengenai rencana Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukannya dari Suriah, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Pada Kamis (20/12), Trump berjanji bahwa AS tidak akan lagi menjadi “polisi Timur Tengah” ketika ia memerintahkan pasukan pulang dari Suriah.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Iran telah menjadi pendukung utama pemerintah Suriah.
Garda Revolusi Iran memiliki kontingen komandan dan penasihat yang dikerahkan di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar Al-Assad.
Iran mengangkut senjata dan ribuan milisi dari berbagai negara ke garis depan perang di Suriah.
AS saat ini memiliki sekitar 2.000 pasukan yang dikerahkan di Suriah di dua wilayah di sepanjang perbatasan Irak. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)