Israel Buka Kembali Kompleks Al-Aqsha, Tapi Pasang Pos Pemeriksaan Ketat

Polisi Israel memasang pos pemeriksaan yang ketat di kompleks . (Foto: AFP/MENAHEM KAHANA)

 

Al-Quds, MINA – Otoritas Israel membuka kembali kompleks Masjid Al-Aqsha bagi jemaah Muslim pada hari Ahad (16/7), tapi polisi memasang pos pemeriksaan yang ketat.

Pos pemeriksaan yang dipasang di Masjid Kubah As Shakhrah dan Masjid Al-Aqsha, menggunakan kamera dan detektor logam, membuat jemaah Muslim tidak mau masuk.

Meski seruan azan untuk salat terdengar dari Masjid Al-Aqsha, tapi jemaah mengadakan salat di luar lokasi untuk memprotes tindakan keamanan baru polisi Israel tersebut.

“Kami menolak perubahan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel,” kata Sheikh Omar Kiswani, Direktur Al-Aqsa kepada wartawan di luar. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA. “Kami tidak akan masuk melalui detektor logam itu.”

Baca Juga:  Muhammad Ibrahim: Serangan Israel ke Rafah Potensi Timbulkan Perang dengan Mesir

Beberapa wanita menangis dan berteriak menyuruh orang untuk tidak masuk.

Ketegangan tinggi di kompleks Al-Quds tersebut terjadi pada hari Jumat (14/7),  ketika tiga penyerang Arab Israel menembak mati dua polisi di Kota Tua. Pelaku kemudian melarikan diri ke dalam kompleks, selanjutnya mereka ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel di sana.

Setelah peristiwa itu, otoritas Israel menutup kompleks dari pengunjung dan jemaah Muslim, termasuk melarang pelaksanaan salat Jumat, hal yang pertama dilakukan otoritas Israel setelah berabad-abad lamanya tidak pernah terjadi di masjid suci ketiga di dalam agama Islam itu. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.