Israel dan Hamas di Qatar Bicarakan Gencatan Senjata

Doha, MINA – Para pejabat , Senin (26/2) berangkat ke Qatar, bersamaan dengan Emir Qatar yang secara terpisah bertemu dengan pemimpin , untuk pembicaraan .

Kehadiran kedua belah pihak dalam perundingan jarak dekat,  yang berbicara dengan para mediator secara terpisah saat berada di kota yang sama. MEMO melaporkan.

Kedua belah pihak baik Israel dan Hamas masih terus mengambil posisi yang berbeda pendapat mengenai gencatan senjata, dan saling menyalahkan.

Israel mengatakan, pihaknya hanya akan menyetujui penghentian dengan menjamin pembebasan sandera.

Sementara Hamas mengatakan, tidak akan membebaskan sandera tanpa kesepakatan yang akan mengakhiri perang secara permanen.

Setelah bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mengatakan kelompoknya menerima upaya mediator untuk mengakhiri perang, dan menuduh Israel mengulur waktu sementara warga Gaza semakin banyak yang jadi korban.

“Kami tidak akan membiarkan musuh menggunakan negosiasi sebagai kedok kejahatan ini,” kata Haniyeh.

Kantor Emir Qatar mengatakan Al Thani dan pemimpin Hamas telah membahas upaya Qatar untuk menengahi “perjanjian gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza”.

Sebelumnya, delegasi kerja Israel, yang terdiri dari staf militer dan agen mata-mata Mossad, terbang ke Qatar, bertugas mendirikan pusat operasional untuk mendukung negosiasi.

Misinya termasuk memeriksa calon tahanan Palestina yang ingin dibebaskan Hamas sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan sandera, kata sumber itu.

Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan setiap perjanjian gencatan senjata memerlukan “penghentian agresi, penarikan pendudukan, pemulangan pengungsi, masuknya bantuan, peralatan perlindungan dan pembangunan kembali”. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.