Israel Gerebek dan Tutup Delapan Media Palestina

(Foto: File)

Tepi Barat, MINA – Tentara menggerebek kantor media di Tepi Barat yang diduduki dalam operasi yang oleh seorang juru bicara militer menyebut langkah itu ‘operasi berskala besar’ melawan hasutan.

Razia di delapan perusahaan media tersebut terjadi beberapa jam setelah pemerintah Israel menyatakan mereka tidak akan berdialog dengan pemerintah persatuan Palestina yang melibatkan Hamas kecuali kelompok tersebut melakukan perubahan radikal.

Pejabat Israel mengatakan penggerebekan tersebut menargetkan perusahaan yang memberikan servis kepada stasiun televisi Hamas, Daily Sabah melaporkan, Rabu (18/10).

Pemberitahuan yang dikeluarkan menyebutkan delapan perusahaan tersebut akan ditutup selama enam bulan. Dua orang ditangkap dalam operasi tersebut.

“Pasukan militer Israel tadi malam menggerebek delapan perusahaan produksi dan media Palestina yang memberikan layanan ke saluran TV Al-Aqsa dan Al-Quds,” kata kepala unit kementerian pertahanan Israel yang dikenal dengan COGAT, Yoav Mordechai, di laman Facebook, merujuk pada saluran Hamas.

“Kedua saluran ini menyiarkan hasutan konstan terhadap negara Israel. Bukan rahasia lagi bahwa kedua saluran ini mengilhami, beberapa kali, serangan terhadap orang-orang yang tidak bersalah.”

Otoritas Palestina (PA) mengecam keras aksi-aski penggerebekan tersebut, dan menyebutnya sebagai pelanggaran kebebasan pers.

“Pasukan pendudukan melakukan agresi terang-terangan dan pelanggaran berat terhadap semua undang-undang internasional ketika mereka menyerang kota-kota Palestina dan menyerbu kantor media,” tegas juru bicara pemerintah PA, Yusef al-Mahmoud, dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan tindakan tersebut merupakan tantangan nyata bagi upaya internasional, terutama upaya Amerika, dalam membangun upaya perdamaian dan keamanan dengan kesepakatan semua pihak.

Seorang pejabat serikat wartawan Palestina di Kota Hebron, Tepi Barat, mengatakan, kantor tiga perusahaan yang menyediakan layanan produksi ke saluran televisi Hamas ditutup dan peralatan dan dokumen disita.

Nama-nama kantor media yang disegel oleh tentara Israel adalah Palmedia, Ramsat, dan Transmedia, sebuah fasilitas penyiaran satelit tempat dua staf ditangkap, kata pejabat serikat pekerja tersebut.

Seorang pejabat Palmedia mengatakan tiga dari lima kantornya di Tepi Barat ditutup, termasuk kantor pusatnya di Ramallah dan juga di Hebron dan Nablus.

Pekan lalu, Fatah dan Hamas menandatangani sebuah kesepakatan persatuan yang bertujuan untuk mengakhiri perpecahan satu dekade.

Tepi Barat dan Jalur Gaza telah terbagi secara politis sejak 2007, ketika Hamas merebut kendali Gaza dari Fatah, mengakhiri pemerintahan persatuan yang berumur pendek yang didirikan setelah Hamas memenangi pemilihan legislatif tahun 2006 yang akhirnya ditolak oleh Fatah, Israel, dan masyarakat internasional.

Hamas memerintah Gaza, sementara Fatah yang dipimpin Mahmoud Abbas telah mengendalikan daerah otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel. (T/R11/RS3)

 

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.