Jenderal AS Tuding Rusia Persenjatai Taliban

Jenderal John Nicholson, komandan pasukan Amerika Serikat () di (Foto: Istimewa)

Washington, MINA – Jenderal John Nicholson, komandan pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan, menuding mendukung dan memasok senjata ke Afghanistan.

Dalam wawancara dengan media Jenderal Nicholson mengatakan, ia telah melihat “aktivitas destabilisasi” oleh Rusia dan senjata diselundupkan oleh Moskow melintasi perbatasan Tajik dengan Taliban, The Asian Independent melaporkan Ahad (25/3).

Namun, karena kurangnya bukti, Rusia membantah tuduhan AS tersebut di masa lalu.

“Kami melihat narasi yang digunakan terlalu melebih-lebihkan jumlah pejuang kelompok Islamic State (ISIS) di sini,” kata Jenderal Nicholson.

Menurutnya, narasi ini kemudian digunakan sebagai pembenaran bagi Rusia untuk melegitimasi tindakan Taliban dan memberikan beberapa tingkat dukungan kepada Taliban.

“Kami memiliki cerita yang ditulis oleh Taliban yang muncul di media tentang dukungan keuangan yang diberikan oleh musuh. Kami telah membawa senjata ke markas ini dan diberikan kepada kami oleh para pemimpin Afghanistan dan berkata, ini diberikan oleh Rusia kepada Taliban,” katanya.

“Kami tahu bahwa orang-orang Rusia terlibat,” katanya pula.

Nicholson juga mengklaim bahwa Rusia melakukan serangkaian latihan di perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan.

“Ini adalah latihan anti terorisme, tetapi kami telah melihat pola Rusia sebelumnya, mereka membawa peralatan dalam jumlah besar dan kemudian mereka pergi,” terangnya.

Sementara itu, Rusia menyangkal memberikan senjata atau dana kepada Taliban, tetapi telah mengakui bahwa pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan kelompok militan tersebut.

Itu membenarkan bahwa atas dasar perlawanan bersama terhadap kelompok ISIS, yang telah mencoba mendirikan sebuah pangkalan di timur laut Afghanistan. (T/B05/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.