Tokyo, MINA – Pemerintah Jepang akan bekerja sama dengan pemerintah Qatar dalam upaya menstabilkan pasar energi global yang terguncang akibat perang Rusia-Ukraina.
Menurut pernyataan kantor Perdana Menteri Jepang, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, pada Rabu (6/4) melalui panggilan telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani membahas situasi Rusia-Ukraina dan dampaknya terhadap pasokan energi global, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (7/4).
“Kedua pemimpin berjanji untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini dan menegaskan bahwa Jepang dan Qatar akan bekerja sama untuk menstabilkan pasar energi dunia,” kata Krishida dalam pernyataannya.
“Mengenai bagaimana mengatasi kenaikan harga sumber daya yang melonjak, saya menyampaikan kepada Sheikh Tamim bahwa Jepang sangat mengharapkan kontribusi dari Qatar, salah satu negara penghasil gas terbesar di dunia,” sambung Krishida.
Baca Juga: Selandia Baru Wajibkan Warga Israel Ungkap Rincian Dinas Militernya saat Ajukan Visa
Harga energi global meningkat, karena AS dan sekutunya memblokir pasokan energi dari Rusia setelah melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari.
Meskipun Jepang telah memberlakukan sanksi terhadap Presiden Vladimir Putin dan pejabat Rusia lainnya serta lembaga keuangan, negara yang kekurangan energi itu telah menempuh jalan yang hati-hati untuk menghentikan impor energi dari Moskow.
Tokyo juga mengesampingkan kemungkinan menarik diri dari proyek energi dengan Moskow.
Kishida mengadakan panggilan serupa bulan lalu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, mendorong produsen minyak utama untuk menstabilkan pasokan internasional di tengah pemotongan Rusia.
Baca Juga: UEA akan Investasi USD 10 Juta di Perusahaan Senjata Israel
Perang Rusia-Ukraina telah memicu kemarahan internasional dengan Uni Eropa, AS dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.(T/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kebakaran Pesawat Korea Selatan, Tujuh Orang Terluka