Jakarta, 8 Rajab 1437/16 April 2016 (MINA) – Aktivis kemanusiaan terkemuka Joserizal Jurnalis menilai, ada propaganda yang harus diwaspadai di balik pernyataan “Lebih baik pemimpin non-Muslim yang adil daripada Muslim yang korupsi”.
“Sering kita mendengar penyataan, lebih baik pemimpin non-muslim yang adil daripada muslim yang korupsi. Pernyataan tersebut merupakan teknik propaganda yang luar biasa untuk mengkerdilkan dan mengkecilkan nyali warga negara terutama yang beragama Islam,” kata Joserizal dalam dialog terbuka “Kewajiban Muslim Dalam Memilih Pemimpin” di Aula Masjid Jami’ Darussalam, Jalan Kalibaru Timur III No. 1 Bungur, Jakarta Pusat, Sabtu malam (16/4).
Ia mengatakan, pernyataan tersebut kemudian disebarkan secara luas di banyak sosial media. Ia juga menambahkan, selain itu juga dihembuskanlah statmen-statemen, “Jangan kita berbicara SARA dalam memilih pemimpin,” atau “Janganlah kita berbicara mengenai hal-hal yang relegius dalam memilih pemimpin karena pada hakekatnya ujung-ujungnya duniawi”.
“Jadi, banyak statemen propaganda yang ada untuk meninabobokan mayoritas warga negara, terutama DKI yang akan terlibat dalam pemilihan pemimpin,” ujar Anggota Presidium Lembaga Kemanusiaan Internasional MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) itu.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Dan yang mencengangkan kita, banyak umat Islam yang terpesona, Sehingga membuat kaum Muslim takut untuk berdiskusi secara dalam mengenai pemilihan kepemimpinan tersebut,” katanya.
Joserizal juga mengkritisi terkait dengan penggusuran yang dilakukan oleh 4.000 aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan SKPD terkait di sekitar kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Pertanyaan yang paling menggelitik kita adalah dana untuk penggusuran ini apakah berasal dari APBD atau non-APBD. Kalau berasal dari non-APBD tentu kita bertanya siapa yang memberikan dana tersebut?. Kok bisa mengerahkan 4.000 aparat,” ujar Joserizal.
Pada kesempatan yang sama, pemerhati politik yang sekaligus menjadi moderator acara tersebut Geish Chalifah mengatakan, ia menghimbau kepada semua umat Islam untuk bekerjasama dan untuk sama-sama melakukan hak kebaikan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Kita hanya ingin membangun kekuatan sinergi umat Islam Jakarta,” kata Geish Chalifah. (L/P010/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat