Juru Kamera Al Jazeera Syahid, Sudah Lebih 74 Jurnalis Syahid di Gaza

Gaza, MINA – Juru kamera Al Jazeera Samer Abu Daqqa yang terluka akibat serangan rudal Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. telah syahid pada Jumat (15/12), karena tidak dapat dibawa ke rumah sakit akibat kepungan Israel.

Sebelumnya Sindikat Jurnalis Palestina menyatakan, paling kurang sebanyak 74 jurnalis telah sahid akibat agresi Israel di Gaza tanggal 7 Oktober.

“Abu Daqqa terluka akibat serpihan rudal yang ditembakkan tentara Israel di dekat Sekolah Ferkhane,” Al Jazeera melaporkan.

Juru kamera terluka bersama dengan Kepala biro Al Jazeera Gaza Wael al-Dahdouh karena pecahan peluru yang mengenai mereka, selama serangan pasukan Israel di dekat Sekolah Ferkhane, tempat para pengungsi di Khan Younis tinggal.

Baca Juga:  Brigade Jenin Serang Kamp Militer Zionis

Dahdouh yang mengalami luka di bagian tangan, lengan, bahu, dan perut dibawa ke Rumah Sakit Al-Nasr di Khan Younis, sedangkan sekolah tempat Abu Daqqa mengungsi dan kawasan sekitar sekolah dikepung oleh pasukan Israel.

Setelah terluka, Abu Daqqa berlindung di daerah dekat Sekolah Ferkhane, di mana serangan terus berlanjut, dan ambulans tidak dapat memasuki daerah itu yang dikepung oleh pasukan pendudukan Israel.

“Tim pertolongan pertama tidak diperbolehkan memasuki wilayah yang terkepung selama berjam-jam untuk turun tangan dan merawat jurnalis yang mengalami pendarahan. Dia tidak bisa dibawa ke rumah sakit,” tambah media tersebut.

Jaringan tersebut menganggap insiden ini sebagai upaya yang disengaja untuk menargetkan korespondennya dan keluarga mereka di Jalur Gaza.

Baca Juga:  Negara Bagian Victoria Australia Larang Penggunaan Keffiyeh Palestina di Parlemen

Selain itu, tiga pekerja pertahanan sipil yang mencoba turun tangan untuk membantu Abu Daqqa dan orang-orang terluka lainnya yang terjebak di sekolah juga kehilangan nyawa akibat serangan Israel, menurut informasi dari sumber lokal.

Sebelumnya Abu Daqqa saat pengambilan gambar terakhirnya di dekat Sekolah Ferkhane dibagikan di media sosial.

Dalam gambar-gambar ini terlihat keadaan Abu Daqqa yang tidak bisa tidur, dan ketika seorang teman jurnalis bertanya berapa lama dia tidak tidur, Abu Daqqa menjawab: “Saya hanya bisa tidur sekitar 3 jam sehari,” dan menyampaikan harapannya untuk kesehatan dan kesejahteraan seluruh rekan pers.

Menurut Sindikat Jurnalis Palestina setidaknya 74 jurnalis wanita dan pria yang syahid di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober.(T/R5/P1)

Baca Juga:  Militan Irak Targetkan Serang Pelabuhan Israel dengan Drone

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf