KADIN OPTIMALKAN PERAN ASOSIASI BISNIS

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi, Noke Kiroyan (Foto: kadin-indonesia.or.id)
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi, Noke Kiroyan (Foto: kadin-indonesia.or.id)

Jakarta, 17 Dzulqa’dah 1435/ 12 September 2014 (MINA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa pembenahan secara terstruktur harus segera dilakukan untuk meningkatkan kembali kinerja perekonomian nasional agar mampu tumbuh secara optimal.

“Tidak hanya pada kisaran satu digit tetapi diharapkan dapat meraih dua digit pertumbuhan di masa mendatang,” demikian pernyataan Wakil Kertua Umum Kadin bidang Kooordinator Asosiasi, Noke Kiroyan seperti yang dirilis Kadin.

Di sisi lain, lanjutnya, salah satu komponen bangsa yang memiliki fungsi untuk turut menggerakkan roda perekonomian nasional adalah organisasi Asosiasi/Gabungan/Himpunan bisnis yang diharapkan dapat lebih mengetahui persoalan dan langkah ke depan seperti apa yang perlu dilakukan agar sektor usaha atau aspirasi yang diwakili dapat diperjuangkan, sehingga mampu berperan optimal dalam pembangunan. Demikian Noke Kiroyan.

Ia mengatakan, asosiasi bisnis, juga berperan dalam melakukan business scanning bagi para pelaku usaha untuk melihat tantangan, prospek dan peluang pengembangan bisnis setiap anggotanya ke depan.
“Tuntutannya adalah asosiasi harus dapat mengorganisasikan seluruh elemen yang ada dalam tubuh asosiasi tersebut, untuk bersama-sama mengoptimalkan kiprahnya dalam mendukung bangkitnya perekonomian nasional,” tambahnya.
Kadin mencatat, tahun 2011 perekonomian masih tumbuh sebesar 6,5 persen, pada tahun 2012 menurun menjadi 6,2 persen dan tahun 2013 hanya tumbuh sebesar 5,8 persen. Untuk tahun 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berkisar antara 5,1 – 5,5 persen. Sementara neraca perdagangan Indonesia telah mengalami defisit yang cukup besar mulai tahun 2012 mencapai US$ 1,66 miliar, tahun 2013 defisit neraca perdagangan makin bertambah menjadi US$ 4,06 miliar, sementara untuk periode Januari – Juni 2014 total defisit neraca perdagangan sudah mencapai US$ 1,15 miliar.
“Perekonomian kita harus bangkit, tidak baik jika tren-nya terus menurun. Kita ingin asosiasi bisnis menentukan langkah kongkrit untuk ikut menangkal tantangan ekonomi sekarang,” ungkap Noke.
Menurut dia, sebagai pihak yang menyuarakan kepentingan pelaku usaha ke penentu kebijakan dan pihak terkait lainnya, asosiasi bisnis memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan usaha, serta membuka peluang bisnis seluas-luasnya.
“Kita mengharapkan agar asosiasi-asosiasi bisnis yang ada dilibatkan secara proaktif dalam sinergi kerja yang produktif oleh Pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin diraih,” ungkap Noke.
Di sisi lain, ia mengakui, fungsi advokasi asosiasi bisnis belum sepenuhnya mampu dijalankan dengan baik karena alasan-alasan tertentu. Padahal jika fungsi tersebut dapat diperankan dengan baik, dapat dipastikan kepentingan dunia usaha dapat terakomodir dengan baik.
Untuk meningkatkan peran asosiasi bisnis dalam perekonomian, lanjut Noke, Kadin juga merencanakan untuk meningkatkan alokasi jumlah hak suara asosiasi dalam forum-forum keorganisasian Kadin. Jika selama ini Asosiasi hanya diberikan alokasi 30 suara, maka ke depan jumlah ini akan ditingkatkan paling tidak sampai dengan 50 persen berbanding dengan alokasi suara dari Kadin Provinsi. (T/P005P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0