Kakemenag Aceh: Guru Agama Harus Menjaga Keberagaman

Banda Aceh, MINA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Drs. H M Daud Pakeh, berpesan kepada Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) untuk tetap menjaga keberagaman dan jangan dipolitisir melalui agama.

Hal tersebut Daud sampaikan kepada 80 peserta kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi Guru PAI pada SMA se-Aceh tahun 2018, di Hotel 88 Banda Aceh, Kamis (08/03).

“Agama jangan sampai dipolitisir, Indonesia sebagai negara mayoritas Islam menjadi incaran banyak pihak yang punya kepentingan, dan mencari kelemahan umat, untuk itu guru mesti memahami persoalan keagamaan dan keberagamaan dengan baik,” ujarnya

Daud juga menjelaskan keberagamaan keyakinan di Indonesia. Menurutnya Arab Saudi, yang punya satu keyakinan saja dapat pecah jadi 22 negara. Sementara Rusia, pecah jadi 15 negara. “Indonesia yang heterogen secara agama, budaya dan bahasa, tapi tetap NKRI,” ucapnya.

Menurut Daud, saat ini banyak muncul puritan agama, yang mengklaim bahwa agama dan keyakinan mereka yang paling benar.

“Maka guru agama dituntut untuk banyak membaca, kita perlu mengikuti perkembangan zaman dan terus menambah ilmu, sehingga bisa memilih dan memilah mana yang benar dan salah”, katanya.

Selain itu, kepada para guru Daud berpesan sebagaimana disampaikan Menteri Agama untuk tidak mempolitisi Agama.

“Jangan pernah jadikan agama sebagai alat, guru agama juga harus mampu mengkonter berita hoax, jangan terpancing berita miring, terutama tentang agama yang makin marak beredar,” ujarnya. (R/B03/P3/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.