Kapal yang Melewati Terusan Suez Turun 42 persen dalam Dua Bulan Terakhir

Kapal yang dioperasikan oleh Energean melintasi terusan Suez. (Photo: @Energean/Twitter)

Kairo, MINA – Kapal-kapal komersil yang melewati diperkirakan menurun sebesar 42 persen selama dua bulan terakhir, menurut Lembaga Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) dalam sebuah pernyataan. Demikian dikutip dari Memo, Sabtu, (27/1).

Organisasi antar-pemerintah di Sekretariat PBB mengatakan pihaknya prihatin atas meningkatnya gangguan perdagangan global, terutama karena ketegangan geopolitik yang mempengaruhi pelayaran di Laut Hitam, serangan baru-baru ini terhadap pelayaran di dampak agresi ke Palestina.

“Serangan baru-baru ini terhadap pelayaran di Laut Merah telah menimbulkan krisis kompleks yang mempengaruhi rute perdagangan utama global,” katanya.

“Krisis di Laut Merah, yang ditandai dengan serangan pimpinan yang mengganggu rute pelayaran, telah menambah kompleksitas lainnya. Para pemain utama di industri pelayaran telah menghentikan sementara transit Suez sebagai tanggapannya.

Organisasi tersebut mengatakan menghindari Terusan Suez menyebabkan peningkatan biaya dalam beberapa hal, seperti jarak perjalanan kargo yang lebih jauh, biaya perdagangan yang lebih tinggi, kenaikan harga pangan dan energi, dan lonjakan emisi gas rumah kaca.

“Harga pengiriman dan premi asuransi per hari telah melonjak, sehingga menambah biaya transit secara keseluruhan. Selain itu, kapal diharuskan melakukan perjalanan lebih cepat untuk mengimbangi jalan memutar, membakar lebih banyak bahan bakar per mil dan mengeluarkan lebih banyak CO2, yang semakin memperburuk masalah lingkungan,” jelasnya.

UNCTAD mencatat bahwa transportasi laut mengcover lebih dari 80 persen pergerakan barang global dalam perdagangan internasional. (T/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.