Depok, 17 Jumadil Akhir 1438/16 Maret 2017 (MINA) – Salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Kyai Hasyim Muzadi pagi ini, Kamis (16/3) meninggal dunia akibat sakit. Kabar meninggalnya Kyai Hasyim pertama kali disebarkan oleh salah satu pimpinan PBNU, Kyai Musthofa Bisri (Gus Mus) melalui akun twitternya.
Tak ayal, meninggalnya mantan orang nomor satu Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengundang simpati dari berbagai tokoh nasional, di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Menteri Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, dan Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Din mengungkapkan kekagumannya pada sosok Kyai Hasyim. Menurut Din, Kyai Hasyim adalah tokoh yang bijaksana dalam menyelesaikan persoalan umat.
“Hari ini kita kehilangan sosok yang sangat berwibawa, sosok pemikir yang selalu mencoba mempersatukan semua golongan Islam,” kata Din mengawali kisahnya tentang Kyai Hasyim.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Kepada MINA, Din mengaku bahwa Kyai Hasyim adalah salah satu guru terbaiknya, sebab, ketika sama-sama masih menjabat ketua umum, Kyai Hasyim adalah tokoh yang selalu memberikan perhatian kepadanya.
“Kami bukan saja sama-sama alumni Gontor, tetapi kami juga sangat dekat ketika saya menjabat Ketua Umum Muhammadiyah, dan beliau menjabat Ketua Umum PBNU. Kita bisa lihat betapa dekatnya hubungan NU dan Muhammadiyah,” ujarnya.
Kyai Hasyim, lanjut Din, adalah putra bangsa yang patut disyukuri keberadaannya. Din mengaku selama ini, ia bersama Kyai Hasyim selalu berusaha menjadikan umat Islam Indonesia sebagai cerminan Muslim dunia.
“Hingga menjelang wafatnya, saya sempat menjenguk Kyai Hasyim. Ada dua pesan yang beliau sampaikan kepada saya. Pertama beliau mengingatkan saya untuk mensyukuri nikmatnya sehat. Kedua, beliau mengingatkan saya untuk tetap arif dalam menyelesaikan persoalan umat dan bangsa, khususnya persoalan yang bersifat internal,” kata Din.
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza
Setuju dengan pandangan Din tentang Kyai Hasyim, Imam Nahrawi juga mengungkapkan kekagumannya pada Kyai Hasyim. Menurutnya, Kyai Hasyim adalah tokoh yang patut diteladani oleh segenap pemuda Indonesia.
“Kiprah almarhum. Luwesnya beliau saat menyampaikan ceramah patut ditiru oleh generasi penerus bangsa,” kata Imam Nahrawi.
Ia mengaku sering mengikuti kajian Kyai Hasyim. Selama itu pula, lanjutnya, tidak pernah ditemukan ujaran-ujaran kebencian dalam materi ceramahnya.
“Beliau ini orangnya santun. Tema yang serius sekalipun, kadang beliau sisipi dengan guyonan ringan untuk menghibur jamaah,” ujarnya.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
“Semoga Allah memberikan tempat terbaik bagi almarhum. Aamiin,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menilai, meninggalnya Kyai Hasyim adalah kehilangan besar bagi Indonesia. “Ini sebuah kehilangan besar bagi kita. Namun, beliau juga hanyalah seorang manusia biasa yang kapan saja bisa meninggalkan kita,” ujarnya.
Teten menuturkan bahwa Kyai Hasyim adalah tokoh penuh integritas, luwes, dan memiliki banyak ilmu. Sehingga tak mengherankan masyarakat Indonesia cinta kepadanya.
Beberapa tokoh yang hadir, di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, Akbar Tanjung, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menag Lukman Hakim Saefuddin dan sejumlah tokoh muslim Indonesia lainnya serta ribuan pelayat dari berbagai daerah. (L/R06)
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)