KELUARGA RINA WATI: “KELUARKAN SAUDARA SAYA DARI GAZA”

Kunjungan team MINA ke keluarga Rina Wati, WNI yang masih di Gaza
Kunjungan team MINA ke , yang masih di Gaza (Foto : MINA)

Cianjur, 28 Syawwal 1435/24 Agustus 2014 (MINA) – Keluarga Rina Wati, WNI asal Cianjur, Jawa Barat meminta KBRI di Kairo segera menuntaskan urusan kepulangan saudaranya yang hingga kini masih terjebak di Jalur Gaza, menyusul peperangan yang terus berlangsung.

“Kami mohon dengan sangat, pemerintah Indonesia bisa membantu mengeluarkan saudara saya dari Gaza,” kata Nyi Rustiati (48), kakak tertua Rina Wati di kediamannya, Desa Babakan Karet, Cianjur, Jawa Barat kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Sementara itu, Cucu Yulia, kakak Rina yang lain mengaku sudah beberapa kali dihubungi media nasional untuk menceritakan kisah saudaranya di Gaza itu. Namun hingga saat ini belum ada pemberitahuan dari pemerintah Indonesia tentang nasib saudaranya.

Rina Wati sendiri sejak dua bulan lalu, sebelum terjadinya perang Israel- Palestina sudah beberapa kali mengajukan permohonan untuk bisa keluar dari Gaza. Namun karena pintu perbatasan Rafah masih tertutup, ia terpaksa harus menunggu sampai waktu yang belum pasti.

WNI yang pernah menjadi TKI di Arab Saudi itu bertemu dengan para relawan dari lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Commettee (MER-C) ketika mereka sedang membagikan bantuan kebutuhan pokok untuk warga Gaza dalam perang Israel-Palestina yang dimulai sejak delapan Juli lalu.

Sementar itu, para relawan MER-C menyatakan siap membantu kepulangan Rina Wati ke Indonesia dengan berkoordinasi dengan pihak kedutaan Indonesia di Kairo, Mesir dan Amman, Yordania.

“Kami dari MER-C Insya Allah akan berusaha membantu keluarga ibu Rina untuk proses pemulangan dari Gaza ke Indonesia,” ujar ketua MER-C cabang Gaza, Muqarrabin Al-Fikri.

Rina Wati menikah dengan warga Gaza Ahmad Skaik pada 2008.  Mereka sebelumnya tinggal di Arab Saudi. Sejak 28 Maret 2012 lalu, mereka menetap di Gaza hingga hari ini.

Saat ini, Rina dan Skaik dikaruniai dua orang anak yang bernama Yahya Skaik (5) dan Yasin Skaik (satu bulan).  Yasin dilahirkan dalam kondisi  prematur dalam situasi perang yang dilancarkan penjajah Israel dengan Gaza kali ini.(L/P010/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0