KemdikbudRistek Gandeng MIT REAP Bangun Ekosistem Inovasi di Indonesia

Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan Kebudayaannya, Riset dan Teknologi () menggandeng Massachusetts Institute of Technology, Regional Entrepreneurship Acceleration Program () untuk membangun ekosistem inovasi di .

MIT REAP merupakan inisiatif global yang dinamis yang melibatkan komunitas di seluruh dunia untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan yang digerakkan oleh inovasi dan mengubah ekonomi.

Untuk itu, KemdikbudRistek, Paragon Corp, dan Universitas Gajah Mada (UGM) mengadakan acara diskusi bertema “Building Innovation Ecosystem in Indonesia -The MIT REAP framework” di Jakarta, Selasa (20/6).

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, acara tersebut merupakan sebuah gebrakan baru karena untuk pertama kalinya bagi pemerintah dalam membangun ekosistem inovasi, menggunakan pendekatan multistakeholder.

“Akan ada banyak peran yang dapat dilakukan universitas, pemerintah dan swasta bersama-sama. Biasanya kita bekerja sendiri-sendiri, tapi sekarang kita mencoba membangun ekosistem inovasi bersama-sama,” ujar Nizam.

Baca Juga:  IRI Terus Gencarkan Gerakan Selamatkan Hutan Tropis Indonesia

Nizam juga berharap dengan kolaborasi tersebut, ekosistem kewirausahaan akan tumbuh subur di kampus-kampus.

“Yang terpenting adalah socio entrepreneurship, yang bukan untuk kepentingan pribadi namun membawa kemajuan di masyarakat,” ujarnya.

Sementara menurut Marina Kusumawardhani, Manajer Program, acara tersebut diadakan karena untuk mencapai Indonesia Maju membutuhkan inovasi teknologi yang hanya dapat dicapai dengan pendekatan ekosistem.

“Dan untuk ini, kami berniat untuk belajar dari sumber yang terbaik: MIT (Massachusetts Institute of Technology), yang telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam membangun ekosistem inovasi di puluhan negara,” katanya.

Shari Loessberg, dosen MIT Sloan yang menjadi tamu utama di acara tersebut memaparkan hal-hal paling untuk membangun sebuah ekosistem inovasi di sebuah negara.

Baca Juga:  Dukung Mahasiswa AS, UI Gelar Perkemahan Solidaritas Palestina

“Yang terutama adalah adanya kerjasama antara pemangku kepentingan di sebuah negara. Tetapi juga keterlibatan swasta yang kuat dalam menjadi perintis pembangunan ekosistem inovasi,” katanya.

Namun menurut Salman Subakat, CEO Paragon Corp, pengalaman MIT tersebut harus dapat disesuaikan dengan konteks Indonesia.

“Karena berdasarkan pengalaman Paragon dalam membangun ekosistem di Indonesia, ada banyak sekali halangan yang harus diatasi, dan juga spesifiknya kasusnya di Indonesia,” katanya. (L/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.